Gerakan Menanam 10 Juta Pohon Kemenko PMK-Muhammadiyah di Jember

Gerakan Menanam 10 Juta Pohon Kemenko PMK-Muhammadiyah di Jember
Kemenko PMK bersama PP Muhammadiyah melaksanakan aksi menanam pohon di Jember, Jawa Timur pada Sabtu (14/10/2023). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia bersama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kembali melaksanakan aksi menanam pohon dengan target 10 juta di empat wilayah di Indonesia. 

Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 atau disingkat Mudisa di Jember, Jawa Timur merupakan salah satu lokasi yang terpilih sebagai tempat penanaman pohon.

“Hanya empat kota saja pada tahun ini,” ungkap Muhammad Sofyan, Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental dalam keterangan tertulis yang diterima tvMu, Sabtu (14/10/2023) malam.

Ia mengungkapkan, keempat daerah tersebut yaitu Kota Serang (Banten), Kota Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Jember (Jawa Timur), dan Kota Tegal (Jawa Tengah).

Wakil Bendahara I Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah ini menjelaskan, aksi tanam pohon tersebut tak lain merupakan bagian dari program gerakan nasional revolusi mental (GNRM) Kemenko PMK.

Adapun “Internalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Keadaban Digital melalui Penguatan Toleransi” menjadi tema yang diusung kali ini.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Sofyan mengatakan Kemenko PMK juga merangkul dan berkolaborasi dengan berbagai organisasi keagamaan dan organisasi profesi lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU), PGRI, Forum Rektor, seluruh kalangan agama di Indonesia.

“Kegiatan yang dibidangi Kemenko PMK ini merangkul seluruh kalangan dan elemen masyarakat agar ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Sofyan melanjutkan, aksi tanam pohon itu juga akan mem-follow up tanah-tanah Muhammadiyah yang masih terbengkalai untuk diberi bibit oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS).

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Izzul Muslimin menjelaskan selain aksi tanam pohon, pihaknya juga berkolaborasi bersama Kemenko PMK melalui program khusus lainnya. Misalnya, pelatihan pencegahan intoleransi dan keadaban digital yang di dalamnya juga ada lomba Tiktok.

Menurut dia, program keadaban digital ini sebagai peran Muhammadiyah ikut serta mencegah efek negatif dari bagian digital, sehingga masyarakat tetap menggunakan media digital ke arah yang positif. 

“Munculnya ujaran kebencian yang semuanya berawal dari media sosial dan semua akan berhubungan dengan UU ITE,” tuturnya.

Izzul mengatakan program lainnya yaitu mencetak naskah khutbah Jumat untuk disebarkan ke berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya agar para dai bisa menyampaikan pesan-pesan moral saat mendekati tahun politik ini.

VIDEO: Kemenko PMK dan Muhammadiyah Sosialisasikan Gerakan Revolusi Mental