Haedar Nashir Terima Kunjungan Menhan Prabowo di UAD

Haedar Nashir Terima Kunjungan Menhan Prabowo di UAD
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima kunjungan Menhan RI Prabowo Subianto di UAD, Jumat (14/7).  Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jumat (14/7). 

Usai pertemuan, Haedar Nashir menyampaikan dipilihnya UAD sebagai lokasi pertemuan karena UAD miliki karya penelitian yang berupa rudal panggul anti pesawat yang diproduksi oleh Laboratorium CIRNOV UAD.

Lebih lanjut, ia mengatakan rudal tersebut sudah diuji di Lumajang. Selain itu, UAD juga dalam pengembangannya bekerja sama dengan Dahana, Pindad dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

“Maka hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu,” ungkap Haedar.

Selain membahas Pertahanan dan Keamanan (Hankam), ungkap Haedar, diterimanya kunjungan ini juga bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia.

Dia berharap Indonesia ke depan berdiri di atas konstitusi yang diimplementasikan.

Menurut pandangan Guru Besar Sosiologi ini, Indonesia memiliki bekal untuk menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang didukung dengan melimpahnya Sumber Daya Alam yang unggul.

Sementara itu, Menhan RI Prabowo Subianto mengapresiasi kebesaran Muhammadiyah. Baginya, Muhammadiyah bukan hanya besar organisasinya namun juga berjasa besar sejak sebelum negara Indonesia dibentuk.

Apalagi di bidang pendidikan dan kesehatan, ia menilai Muhammadiyah sulit ditandingi, dalam hal ini terdapat ribuan sekolah, ratusan rumah sakit, ratusan perguruan tinggi dan ribuan Taman kanak-kanak yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah.

“Saya kira kami dari komunitas pertahanan merasa sangat berkepentingan untuk menjalin suatu kerja sama yang erat. Sehingga tadi kami minta dukungan dari perguruan tinggi Muhammadiyah,” sebut Prabowo.

Kemudian, Prabowo secara khusus juga meminta para ahli dari Muhammadiyah untuk menjadi tenaga ahli di Kemenhan. Dia berharap pertemuan ini akan ada tindak lanjut untuk pengembangan Hankam.

VIDEO: Dialektika tvMu 'Siapa Di Belakang Al Zaytun?'