Tiga Aspek Penting yang Harus Dipegang Teguh Warga Muhammadiyah

TVMU.TV - Tiga aspek penting yang harus dipegang teguh oleh setiap warga Muhammadiyah yaitu menguatkan akidah, meluruskan ibadah, dan mengoptimalkan amal sholeh.
Demikian hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ikhwan Ahada dalam Pengajian Karyawan Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (5/10).
Ia pun mengingatkan agar warga Muhammadiyah senantiasa untuk terus memegang teguh aspek tersebut di tengah adanya tantangan perkembangan zaman yang penuh dengan dinamika ketidakpastian.
Lebih lanjut, Ikhwan menjelaskan Simulacra Theory yang sangat berhubungan dengan kondisi dunia pada saat ini.
Teori yang digagas oleh Jean Baudrillard pada tahun 198 ini menjelaskan bahwa segala realitas pada saat ini dapat digantikan dengan representasi. Artinya, simulacra adalah tiruan yang menggambarkan hal-hal yang tidak memiliki keaslian.
Menurut Ikhwan, hal tersebut tentunya sangat berhubungan dengan kondisi dunia pada saat ini.
Kemudian, Ikhwan mengaitkan teori tersebut dengan konsep VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) sebuah istilah yang dikemukakan oleh Warren bennis dan Burt Nanus pada 1987.
Intinya, konsep tersebut juga menjelaskan bahwa kondisi yang ada di dunia kini sangat dinamis dan tidak stabil, penuh ketidakpastian, kompleks, dan ambigu.
Perubahan yang cepat, masalah yang kompleks dan saling berkesinambungan, dan situasi yang membingungkan, kata Ikhwan, tentunya menjadi tantangan yang besar dalam kehidupan modern.
Dikatakan Ikhwan, Muhammadiyah merupakan sebuah wadah positif dimana para anggotanya dapat saling bersilaturahmi dan berinteraksi dengan orang-orang baik serta dapat tumbuh bersama dalam cara-cara yang baik.
“Maka dari itu kita patut bersyukur dan rasa syukur tersebut harus senantiasa hadir dalam setiap jiwa para anggota Muhammadiyah agar terus dapat menciptakan sebuah dorongan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada persyarikatan dan masyarakat luas,” jelasnya.
Saksikan Dialektika 'Dari Forum Rektor Muhammadiyah untuk Pemerintah Baru'
Comments (0)