Kemendikdasmen Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024, Ini Isinya

Kemendikdasmen Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024, Ini Isinya
Kemendikdasmen melalui Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) melakukan Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024 di Kantor Kemdikdasmen, Jakarta, Selasa (18/3).

TVMU.TV - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) melakukan Rilis Rapor Pendidikan 2022-2024.

Untuk diketahui, Rapor Pendidikan merupakan bagian dari platform Rumah Pendidikan, yang sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di Indonesia.

Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan. Data diambil dari Asesmen Nasional yang menilai AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survey Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Plt. Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Toni Toharudin menagatakan, berdasarkan data Rapor Pendidikan 2022-2024 menunjukkan proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi pada Asesmen Nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun literasi di tahun 2024 mencapai 71,76 persen, murid SMP/MTs/Sederajat sebanyak 70,34 persen, murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 64,83 persen dan SMK/MAK sebanyak 66,03 persen.

Sementara proporsi murid SD/MI/Sederajat yang mencapai kompetensi minimun numerasi di tahun 2024 sebanyak 69,51 persen, murid SMP/MTs/Sederajat sebanyak 68,1 persen, murid SMA/MA/Sederajat sebanyak 63,71 persen dan SMK/MAK sebanyak 64,02 persen.

"Kategori Baik dalam Rapor Pendidikan untuk Literasi dan Numerasi apabila proporsi murid yang mencapai kompetensi minimun dalam Literasi dan Numerasi lebih dari 70 persen," kata Toni dalam Taklimat Media Rapor Pendidikan 2025 di Kantor Kemdikdasmen, Jakarta, Selasa (18/3).

Meski begitu, Toni mengatakan bahwa peningkatan ini belum merata di seluruh kabupaten kota Indonesia, terlihat dari proporsi murid yang mencapai kompetensi minimum Literasi Numerasi masih sangat beragam antara kabupaten kota.

"Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya minimnya akses, keterbatasan dan ketidakmerataan pendidik yang berkualitas di wilayah-wilayah timur," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, masih terdapat cukup banyak kabupaten kota di Indonesia yang rata-rata capaian Literasi dan Numerasinya di bawah rata-rata nasional.

Pada kesempatan yang yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti berharap dengan Rapor Pendidikan ini, Indonesia dapat memiliki pendidikan bermutu dan semoga bisa menjadi masukan atau bahan evaluasi untuk kita melakukan perbaikan pada masa yang akan datang.

"Diharapkan bisa menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam rangka menjadi standar penilaian minimal yang memang menjadi bagian dari rencana strategis bagi pengembangan pendidikan secara nasional," ucapnya.

VIDEO: Mendikdasmen Dukung Kelanjutan Pembangunan TK ABA 42