Warga Persyarikatan Jawa Barat Diimbau Tidak Terprovokasi dan Terima Hasil Putusan MK atas Sengketa Pilpres 2024

Warga Persyarikatan Jawa Barat Diimbau Tidak Terprovokasi dan Terima Hasil Putusan MK atas Sengketa Pilpres 2024
Sekretaris PWM Jawa Barat, Iu Rusliana/ Foto: muhammadiyah-jabar.id.

TVMU.TV - Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Iu Rusliana mengingatkan warga Persyarikatan dan umat Islam di Jawa Barat untuk tidak terprovokasi, serta menerima dengan lapang dada atas hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pemilihan presiden 2024.

”Mari kita pedomani kepribadian Muhammadiyah. Tidak perlu ikut-ikutan terprovokasi apalagi memprovokasi. Kita hormati saja nanti apa pun yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres,” kata Iu Rusliana dalam keterangannya seperti dikutip di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Iu Rusliana menjelasakan, kepribadian Muhammadiyah tersebut di antaranya mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.

Selain itu, Iu Rusliana menyebutkan segala tindakan anarkis dan menggangu kepentingan masyarakat umum sangat bertentangan dengan prinsip Persyarikatan.

Jika terjadi kecurangan, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menyarankan agar menggunakan mekanisme hukum yang berlaku.

Oleh karena itu, Iu Rusliana pun menyerukan semua pihak agar bisa menahan diri dan berdoa kepada tuhan sehingga bangsa Indonesia semakin baik, aman, dan sejahtera.

”Lebih baik kita menahan diri dari hal-hal yang kurang produktif. Kita berdoa saja agar hasil Pemilu benar-benar menjadikan bangsa ini lebih baik,” sebut Iu Rusliana.

Kemudian, Iu Rusliana juga mengingatkan pimpinan Muhammadiyah tingkat daerah, cabang, dan ranting untuk memastikan agar tidak ada anggota Persyarikatan yang ikut melakukan langkah tidak terpuji yang bertentangan dengan kepribadian Muhammadiyah.

Dia berharap warga Persyarikatan untuk senantiasa istikamah menjaga marwah Muhammadiyah dengan cara tidak menjadikan gedung, atribut, ataupun fasilitas milik Persyarikatan menjadi arena kegiatan politik partisan dan gerakan politik kepentingan yang tidak sejalan dengan karakter Muhammadiyah.

”Segenap warga Muhammadiyah sejatinya konsisten memedomani kepribadian, khitah, dan ketentuan organisasi. Kita tidak boleh bertindak sendiri dengan menyalahgunakan dan merugikan Muhammadiyah,” pungkas Iu Rusliana.

Saksikan Gerakan Subuh Mengaji 'Self Improvement di Bulan Syawal'