Abdul Mu'ti Jelaskan Arti Tema Milad ke-111 Muhammadiyah: Ikhtiar Menyelamatkan Semesta

Abdul Mu'ti Jelaskan Arti Tema Milad ke-111 Muhammadiyah: Ikhtiar Menyelamatkan Semesta
Logo dan Tema Milad ke-111 Muhammadiyah.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjelaskan makna tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” yang diusung PP Muhammadiyah dalam rangka Milad ke-111.

Ia menyampaikan tema itu dilatarbelakangi atas keprihatinan Muhammadiyah terhadap kerusakan alam. Menurutnya, kerusakan alam yang terjadi sudah mencapai batas “alarming”.

Mu’ti menambahkan, masalah kerusakan alam atau climate change  ini sudah disinggung oleh Muhammadiyah sejak Muktamar ke-47 di Makassar. Lalu berdasarkan beberapa penelitian, Mu’ti menyebutkan kerusakan alam disebabkan karena polusi dan berbagai macam aspek, termasuk kegiatan ekonomi, serta kegiatan manusia lain yang berdampak serius pada alam.

Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut dia, PP Muhammadiyah ingin mengajak kepada semua umat manusia untuk menghentikan pemanasan global yang secara langsung berdampak pada kehidupan. Mu'ti menilai manusia harus diajak dan digiring untuk melakukan perubahan untuk menyikapi perubahan iklim.

Sehingga sebagai rangkaian acara Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah pada 18 November 2023, PP Muhammadiyah akan menyelenggarakan Global Forum for Climate Movement pada 16 November 2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

“Perubahan itu adalah bagian dari kita untuk ikhtiar menyelamatkan semesta,” ungkap Mu’ti.

Bagi umat Islam, ungkap Mu’ti, bergerak untuk perubahan ikhtiar menyelamatkan semesta memiliki banyak landasan teologis berasal dari Al Qur’an, di antaranya tertuang dalam Surat Ar Rum ayat 41 yang menyebutkan kerusakan lingkungan disebabkan ulah tangan manusia.

Disisi lain, Mu’ti mengatakan kerusakan alam juga bisa disebabkan oleh kebijakan pembangunan yang tidak mempertimbangan keseimbangan ekologi. Selain itu juga tata kelola transportasi umum yang masih semrawut turut dan abai dengan energi terbarukan juga  memberi andil dalam mempercepat datangnya ‘kiamat’.

Begitupun di sektor pangan atau pertanian, Mu'ti mengatakan terjadinya perubahan iklim juga berdampak pada pergeseran kalender tanam para petani. Misalnya, musim kemarau dan hujan yang sulit diprediksi menjadikan kalender tanam mundur, selain itu tanaman setelah ditandur sering kebanjiran akibat curah hujan yang ekstrim.

Dia menilai kesadaran tentang menjaga semesta masih rendah, termasuk di kalangan umat beragama. Padahal Muhammadiyah jauh sebelum ini sudah menulis dokumen penting tentang Teologi Lingkungan. Dokumen ini diperkuat dengan Putusan Muktamar tentang Global Warming.

Sekedar informasi, selain menyelenggarakan forum dunia yang membahas tentang climate change, PP Muhammadiyah juga akan meluncurkan Muhammadiyah Climate Center yang menjadi bagian dari keseriusan Muhammadiyah dalam melestarikan semesta.

VIDEO: Pidato Kebangsaan 'Beguru kepada Pahlawan Bangsa'