Empat Kelompok Manusia yang Dapat Dijadikan Teladan dalam Kehidupan

Empat Kelompok Manusia yang Dapat Dijadikan Teladan dalam Kehidupan
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti/ Foto: Instagram @abe_mukti.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebutkan setidaknya ada empat kelompok manusia yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, kelompok ulul ilmi. Mu'ti menjelaskan kelompok ini merupakan orang-orang yang berilmu. Baginya, Ulul ilmi bukan hanya sekadar memiliki pengetahuan, tetapi juga kedalaman wawasan yang luas.

“Mereka adalah orang-orang yang memiliki ketinggian secara keilmuan, yang dalam Al-Quran disebut sebagai ulul ilmi,” kata Mu'ti saat menyampaikan Orasi Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Rabu (4/9).

Mu’ti menggambarkan ulul ilmi sebagai sosok yang tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan pengetahuan tersebut kepada orang lain.

“Mereka diibaratkan sebagai penjaga kebijaksanaan yang membawa pencerahan bagi umat manusia,” jelas Mu’ti.

Kedua, ulul albab. Mu'ti menerangkan kelompok ini adalah individu yang senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keilmuan mereka melalui refleksi dan pemikiran mendalam tentang ciptaan Allah.

“Mereka ini adalah orang-orang yang memiliki ilmu yang tinggi dan selalu berusaha untuk meningkatkan keilmuannya,” ungkapnya.

Dikatakan Mu’ti, ulul albab tidak hanya mempelajari ilmu secara teoritis, tetapi juga mengaplikasikan pemikiran mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka terus berfikir tentang penciptaan Allah dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi di dunia ini.

“Dengan begitu, mereka tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga kebijaksanaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Kelompok etiga, yaitu ulul absar. Guru besar ilmu pendidikan Islam ini mengatakan, kelompok tersebut terdiri dari individu yang memiliki visi jauh ke depan.

“Ulul absar adalah orang yang visioner, orang yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di dunia pada masa depan,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa ulul absar bukan hanya mampu memandang jauh ke depan, tetapi juga dapat merancang masa depan dengan menggunakan keilmuan dan keahlian yang mereka miliki.

“Mereka mampu melihat satu persoalan dari banyak sudut pandang dan merancang bagaimana perubahan-perubahan di dunia akan terjadi,” sebutnya.

Menurut Mu’ti, Ulul absar tidak hanya siap menghadapi perubahan, tetapi juga mampu mengelola perubahan tersebut, serta menentukan arah perkembangan dunia di masa mendatang.

Lalu yang keempat kelompok ulinuha. Mu’ti menyebutkan kelompok ulinuha adalah individu yang memiliki hati yang jernih dan nurani yang bersih.

“Ulinuha adalah orang-orang yang memiliki hati yang cernih, yang memiliki nurani yang cernih,” jelasnya.

Mu’ti menilai, ulinuha adalah sosok yang bijaksana, mampu menunjukkan empati dan simpati yang tinggi terhadap orang lain. Mereka memiliki kepekaan emosional yang membuat mereka mampu memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

“Dengan nurani yang bersih, mereka dapat menjadi teladan dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama,” tambahnya.

VIDEO: Muhammadiyah Gelar Malam Gembira Puisi Merdeka