Hamim Ilyas Jelaskan Hikmah Ibadah Kurban
TVMU.TV - Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Hamim Ilyas menjelaskan kurban memiliki makna fungsi pendidikan membentuk pribadi al-mukhbitin.
Hal itu disampaikannya dalam agenda Pengajian Muhammadiyah bertajuk 'Transformasi Nilai Ibadah Qurban' pada Jumat malam (16/6) secara daring.
Ia pun menjelaskan kata al-mukhbitin sendiri berasal dari “al-khabtu” yang maknanya adalah “al-muthmainnu minal ardl”(tanah padas/keras).
Sementara menurut salah seorang ulama yaitu Mujahid, “al-mukhbitin” adalah “al-mujtahiduna fil ‘ibadah” atau orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mengabdi kepada Allah sehingga rela mengorbankan harta, pikiran, tenaga dan nyawa.
Selain itu, Hamim mengatakan bahwa pengertian “al-mukhbitin” temaktub Al Quran dalam surat Al-Hajj ayat 34 yang bermakna militan-militan muslim. Sedangkan karakter “al-mukhbitin” secara jelas termaktub dalam ayat selanjutnya yaitu QS. Al-Hajj ayat 35.
Dari ayat ini, ujar Hamim, terdapat empat macam karakter orang yang menunaikan kurban, yaitu: pertama, militan spriritual: hati bergetar ketika mendengar asma Allah (alladzina idza dzukira Allah wajilat qulubuhum). Kedua, pribadi militan: tangguh menaklukkan tantangan dan menjalani ujian/kesulitan (wash-shabirina ‘ala ma ashabahum).
Ketiga, militan sosial: menjadi jiwa yang penyebar perdamaian, kesejahteraan dan kebaikan yang ada pada segala sesuatu/berkat Allah (wal muqimish shalah). Keempat, militan sosial: berdaya produktif atau berkemampuan menghasilkan barang dan jasa, dan berjiwa filantropis yaitu gemar berbagi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial (wa mimma razaqnahum yunfiqun).
“Umat Islam tidak hanya menekankan ritual kurban tapi juga menekankan untuk memetik buah kurban, yaitu menjadi al-mukhbitin. Dengan begitu maka Islam dapat menjadi rahmatan lil ‘alamin, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam,” jelas Hamim.
Didukung oleh:
VIDEO: Pengajian Muhammadiyah 'Transformasi Nilai Ibadah Qurban'
Comments (0)