Pasca Pemilu 2024, Syafiq Mughni Muhammadiyah Jangan Kehilangan Arah dan Lupa Tugas Dakwah di Akar Rumput

Pasca Pemilu 2024, Syafiq Mughni  Muhammadiyah Jangan Kehilangan Arah dan Lupa Tugas Dakwah di Akar Rumput
Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A Mughni dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertajuk “Konsolidasi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu 2024” yang disiarkan TV Muhammadiyah (tvMu) dan YouTube tvMu Channel pada Jumat (23/2). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq A Mughni menyebutkan perhelatan Pemilu 2024 mengalami berbagai hiruk-pikuk. Ia berharap hal ini jangan sampai mendistorsi Muhammadiyah.

Syafiq menegaskan bahwa karakteristik Muhammadiyah bukan organisasi politik, tetapi organisasi dakwah amar makruf nahi mungkar.

“Sebagai gerakan dakwah, saya kira kita akan terus mengingat ini sebagai karakteristik dari Muhammadiyah,” kata Syafiq dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertajuk “Konsolidasi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu 2024” yang disiarkan TV Muhammadiyah (tvMu) dan YouTube tvMu Channel pada Jumat (23/2).

Walaupun bukan organisasi politik, Syafiq mengatakan Muhammadiyah senantiasa mengingatkan agar menjalankan politik harus berlandaskan moral dan etika.

Bagi Muhammadiyah, ungkap Syafiq, politik termasuk bagian dari perwujudan dakwah. Dakwah yang dilakukan Muhammadiyah tidak sekadar berkhidmat untuk umat, tetapi berkhidmat untuk bangsa dan kemanusiaan universal.

“Supaya kita tidak mengalami disorientasi, kita harus benar-benar memahami peran Muhammadiyah. Yang menganggap politik itu penting, dan karena itulah maka harus ada landasan moral dan etika di dalamnya. Sebab kalau tidak, maka itu akan berlawanan dengan tujuan dakwah,” jelas Syafiq.

Menurut Syafiq, politik sebagai upaya untuk meraih kekuasaan. Sedangkan dakwah sendiri sebagai usaha untuk mencerahkan kehidupan masyarakat.

“Maka, janganlah sampai keterlibatan kita di dalam politik baik praktis maupun politik yang non-praktis kemudian mengabaikan tujuan-tujuan dari dakwah,” terangnya.

Melihat hiruk-pikuk masyarakat di Pemilu 2024, Syafiq menilai penting mengkonsolidasi agar jangan sampai Muhammadiyah kehilangan arah dan melupakan tugas dakwah di akar-rumput.

“Ini sekalipun sangat besar maknanya, tetapi tidak selalu mudah dilakukan. Bagaimana kita (Muhammadiyah) berjuang untuk mencerahkan karena melihat bahwa Pemilu tidak hanya pesta demokrasi, tetapi juga harus dijadikan sebagai pendidikan politik,” sebutnya.

Syafiq mengingatkan agar Muhammadiyah jangan sampai terninabobokan oleh Pemilu 2024 dengan berpesta pora melampaui, lalu melupakan pengejawantahan pendidikan politik. Sebab, pendidikan politik itu sangat penting.

“Jadi kalau kita hanya bersenang-senang dengan Pemilu ini dan kemudian kita melupakan Pemilu sebagai momentum untuk melakukan pendidikan politik, maka di situlah tujuan-tujuan dakwah akan mengalami kendala,” tegas Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.

Didukung oleh:

VIDEO: Pengajian Umum PP Muhammadiyah 'Konsolidasi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu 2024'