Mufti dan Dubes Rusia Kunjungi PP Muhammadiyah, Bahas Pendidikan Hingga Keagamaan

Mufti dan Dubes Rusia Kunjungi PP Muhammadiyah, Bahas Pendidikan Hingga Keagamaan
PP Muhammadiyah terima kunjungan dari Rusia di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (14/6). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menerima kunjungan Mufti Rusia, Syeikh Albir Krganov.

Dalam pertemuan itu, Syeikh Albir didampingi Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva bersama delegasi pengusaha, perwakilan lembaga prempuan dan lembaga pemberdayaan masyarakat dari negara pecahan Uni Soviet tersebut.

"Kami baru saja menerima kunjungan dari Mufti Rusia, Syeikh Albir Krganov berserta rombongan. Ada beberapa segmen, ada pengusaha, juga didampingi duta besar rusia untuk Indonesia," ujar Syafiq usai pertemuan di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (14/6).

Selain bertukar informasi, Guru Besar UIN Sunan Ampel ini menyampaikan, pertemuan tersebut juga membahas sejumlah agenda kerja sama di bidang pendidikan hingga keagamaan.

Dalam di bidang pendidikan, Muhammadiyah dan Rusia akan melakukan pertukaran dosen dan mahasiswa. Lalu pemberian beasiswa untuk kader-kader dan dosen Persyarikatan. Sebaliknya, pihak Rusia pun akan mengirimkan delegasi untuk belajar di Universitas Muhammadiyah.

"Kemudian yang kedua adalah kita diundang untuk melihat berbagai lembaga di rusia, termasuk masjid yang ada di Saint Petersburg yang itu merupakan masjid yang historic bagi umat islam di rusia mapun juga bagi masyarakat Indonesia, karena Soekarno pernah mengunjungi itu dan mengajurkan renovasi," tutur Syafiq.

Selain itu, Syafiq mengungkapkan, Muhammadiyah dan Rusia akan melakukan kerja sama di berbagai bidang seperti bisnis atau ekonomi.

"Beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan di bidang bisnis, di bidang ekonomi tapi ini perlu ditindak lanjuti dan melibatkan Sodagar Muhammadiyah, karena merekalah yang tau mencari atau mengali peluang yang ada di sana," sebutnya.

"Mereka telah menawarkan beberapa kegiatan bisnis itu, tapi akan menjadi fokus pembahasan bahasan dan diskusi Majelis Ekonomi dan Jaringan Pengusaha Muhammadiyah," sambung Syafiq.