Rektor UMJ: Sistem Baik Hasilkan Produk yang Baik

Rektor UMJ: Sistem Baik Hasilkan Produk yang Baik
Rektor UMJ, Ma’mun Murod dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah bertajuk 'Rekonstruksi Sistem Ketatanegaraan Indonesia pada Rabu (16/03).

Dalam konteks berbangsa dan bernegara, sistem yang baik akan menghasilkan produk yang bagus. Sedangkan sistem yang buruk akan menghasilkan wacana-wacana aneh dan tidak jarang memproduksi peraturan-peraturan yang absurd.

Demikian hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah bertajuk 'Rekonstruksi Sistem Ketatanegaraan Indonesia pada Rabu (16/03).

“Sistem yang baik akan menghasilkan produk yang baik. Sebaliknya, sistem yang buruk menghasilkan wacana dan aturan yang absurd. Misalnya aturan tentang presidential threshold atau gambaran lain seperti produk perundang-undangan kita yang meminimalisir partisipasi dari publik lahir UUD IKN, UU Omnibus Law, dan lain-lain,” kata Ma’mun dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Ma’mun mengatakan, salah satu wacana yang aneh yaitu tentang perpanjangan masa jabatan presiden maupun penundaan pemilihan umum (Pemilu). Menurutnya, hal tersebut tindakan pengkhianatan terhadap nilai demokrasi yang ada dalam UUD 1945, terutama dalam Pasal 7 dan Pasal 22E ayat (1).

Dijelaskan Ma’mun, nilai-nilai konstitusionalisme justru bertujuan untuk membatasi kekuasaan, menjamin kehidupan anak bangsa, dan mengatur struktur fundamental ketatanegaraan.

“Kalau mau kita berkaca pada demokrasi, dalam konteks kehidupan bernegara, harusnya sesuatu yang sudah fundamental tidak boleh diacak-acak sedemikian rupa, misalnya perpanjangan jabatan yang sudah diatur dalam konstitusi,” urainya.