Sudibyo Markus: Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama Jaga Moderasi Agama di Indonesia

Sudibyo Markus: Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama Jaga Moderasi Agama di Indonesia
Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010, Sudibyo Markus menyampaikan orasi ilmiahnya saat mendapat anugerah Doktor Kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada, Senin (13/2). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005 – 2010, Sudibyo Markus dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari UIN Sunan Kalijaga pada (13/2).

Penganugerahan itu diraih Sudibyo Markus atas dedikasinya terhadap perdamaian dan moderasi agama yang digelutinya selama ini.

Dalam orasi ilmiah yang disampaikan, Sudibyo Markus menyebutkan bahwa keberadaan Muhammadiyah dengan Katolik di Indonesia bagaikan warna pelangi yang indah dan menarik di Tanah Air.

“Demikian juga posisi Muhammadiyah dengan Nadhlatul Ulama (NU) yang berperan sebagai organisasi tengahan, sekaligus dua organisasi besar Islam yang menjaga moderasi agama di Indonesia” sambungnya.

Sebagai organisasi moderat atau tengahan yang mengedepankan gerakan amal nyata, jelas dia, Muhammadiyah menjaga perdamaian dan moderasi agama dibuktikan melalui pembangunan Amal Usaha seperti di bidang kesehatan yang bisa dinikmati pelayanannya oleh siapa saja, termasuk yang dari eksternal Muhammadiyah tanpa terkecuali.

Selain itu, Sudibyo Markus menilai pandangan wasathiyah Islam yang dimiliki dan dikembangkan oleh Muhammadiyah dan NU berguna dalam menjaga kedamaian di Indonesia. Menurutnya, pandangan tengahan tersebut juga direpresentasikan dalam Amal Usaha Muhammadiyah dan lembaga-lembaga pesantren yang didirikan oleh para Kiai NU.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan para Indonesianis yang dikutip Sudibyo Markus dalam orasi ilmiahnya, Muhammadiyah dan NU dengan pandangan moderat yang dimilikinya menjadikan dua organisasi ini sebagai pilar demokrasi yang berjalan di Indonesia.

“Muhammadiyah dan NU merupakan pilar proses demokrasi di Indonesia, saya pikir itu pendapat yang benar,” sebut Sudibyo Markus.

Meski tidak bisa menghindari adanya perbedaan antar dua organisasi Islam ini, namun keduanya saling mengisi dan menjalin kuat persaudaraan.

Dalam hal ini, Sudibyo Markus mengatakan Muhammadiyah dengan gerakan berkemajuan dan NU menjadi organisasi yang merawat tradisi Islam Nusantara yang didasari pada penguasaan kitab-kitab lama maupun Kitab Kuning.

VIDEO: Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah & 'Aisyiyah Bertema "Moderasi Beragama dalam Perspektif Dakwah"