Hacker Bjorka Bocorkan Data Pejabat, Begini Tanggapan Dadang Kahmad

Hacker Bjorka Bocorkan Data Pejabat, Begini Tanggapan Dadang Kahmad
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad/ Foto: tangkap layar Youtube tvMu Channel.

TVMU.TV - Hacker bjorka belakangan ini menjadi perhatian masyarakat setelah membocorkan data-data pribadi milik pejabat publik. Nama Bjorka semakin disorot usai mengunggah data registrasi SIM card hingga surat dokumen rahasia milik Presiden.

Terkait hal ini, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad menilai perbuatan yang tidak bertanggung jawab tersebut sangat berbahaya dan sangat merugikan masyarakat.

“Hal ini sangat menagkhawatirkan, sangat memberi kerugian besar bagi masyarakat Indonesia karena data itu akan digunakan dalam berbagai cara, baik bagi yang berniat baik atau yang berniat jahat. Bisa digunakan membobol kartu kredit, atau data-data lain yang sangat penting baik perbankan dan karir,” kata Dadang Kahmad dalam program Dialektika bertajuk 'Data Pribadi Bocor, Salah Siapa?' ditulis, Senin (19/9).

Selain itu, Dadang Kahmad juga menyesalkan sikap pemerintah yang tidak serius, dan terkesan menganggap remeh kasus peretasan yang dilakukan Bjorka tersebut.

“Pernyataan-pernyataan pejabat pun tidak menjadikan jaminan bagi masyarakat untuk tentram. Karena mereka seolah-olah menantang bahwa yang dibocorkan adalah bukan data-data strategis. Pernyataan-pernyataan seperti itu adalah pernyataan yang gegabah. Apapun data itu sangatlah penting,” terangnya.

Menurut Dadang Kahmad, kebocoran data tersebut bukan hanya berbahaya bagi perseorangan, melainkan juga bagi keamanan negara.

“Ini harus jadi perhatian pemerintah untuk serius melindungi data pribadi masyarakat Indonesia karena ini sama dengan melindungi pribadi dan kepentingan-kepentingan bangsa ini,” sebutnya.

Dia mendesak pemerintah segera merampungkan RUU Pelindungan Data Pribadi yang selama ini perkembangannya dinilai lama, lelet, dan tidak profesional.

“Kalau data-data ini bisa bocor, ini menandakan sistem pertahanan keamanan data di pemerintah dan instansinya termasuk perbankan dan lain-lain sangat rentan dan tidak serius. Maka menurut saya, ke depan ini harus serius,” ucap Dadang Kahmad.

VIDEO: Data Pribadi Bocor, Salah Siapa?