Hadapi Pemilu 2024, Haedar Nashir ke Warga Persyarikatan: Tidak Partisan

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam konteks bernegara Muhammadiyah mengenal istilah negara Pancasila Darul ‘Ahdi Wa Syahadah sebagaimana diputuskan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada tahun 2015 lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan konsep tersebut harus menjadi pegangan dan rujukan seluruh anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah dalam menjalankan segala peran dan tugasnya.
Meski tahun politik nanti di Pemilu 2024 masih cukup lama, Haedar Nashir mengatakan hal tersebut menjadi momen yang penting dan strategis untuk dibahas dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan.
“Pemilu ke pemilu adalah sistem regulasi yang sudah berjalan rutin maka kita harus berperan bagaimana agar proses demokrasi ini berjalan secara substantif, mengikuti sistem yang betul akuntabel, kemudian juga system yang membawa pada prinsip-prinsip kehidupan berbagsa dan bernegara menjadi lebih baik,” katanya dalam acara Konsolidasi Nasional LHKP PP Muhammadiyah di Magelang, Jumat (16/9) kemarin.
Walaupun dihadapkan dengan demokrasi yang transaksional, koruptif, dan sejumlah hal yang membuat bangsa ini berbelok arah, ujar dia, maka Persyarikatan berkewajiban meluruskan sistem tersebut dengan membangun sistem yang semakin baik.
Maka dari itu, Haedar Nashir mengatakan, warga Persyarikatan harus tetap dididik agar tetap menghadapi pemilu dengan dinamika apapun, tidak meletakan organisasi menjadi partisan atas nama apapun.
“Insyaaallah pimpinan Muhammadiyah, warga Muhammadiyah sudah memiliki kearifan, pengalaman, kedewasaan, tanggung jawab, dan lebih dari itu prinsip prinsip organisasi yang membingkai kita untuk tidak partisan,” terangnya.
Menurut Haedar Nashir, ketika organisasi tidak menjadi partisan justru disitulah peran yang leluasa untuk mengawal pemilu ini menjadi lebih baik lagi.
“Mudah mudahan dari konsolidasi nasional ini LHKP akan memperoleh rumusan-rumusan pemikiran dan langkah yang multiperspektif dalam mengoperasionalkan tugas-tugasnya yang tentu saja semuanya berada dalam koridor lembaga sebagai unsur pembantu pimpinan sesuai dengan tugasnya yang bersifat spesifik dan operasional,” pungkasnya.
VIDEO: Muktamar dan Kebangkitan Ekonomi Umat
Comments (0)