Perpanjangan Libur Sekolah Idul Fitri 1443 H Tuai Pro-Kontra

Perpanjangan Libur Sekolah Idul Fitri 1443 H Tuai Pro-Kontra
Ilustrasi libur sekolah/ Foto: Unsplash.

TVMU.TV - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memutuskan memperpanjang liburan sekolah selama tiga hari di momen lebaran Idul Fitri 1443 H di tiga provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Siswa di tiga daerah tersebut sebelumnya dijadwalkan masuk pada Senin (9/5/2022), tapi  diperpanjang menjadi masuk pada Rabu (11/5/2022).

Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto menyebutkan, keputusan tersebut diambil agar mempermudah proses rekayasa lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan parah saat arus balik libur lebaran Idul Fitri 1443 H.

“Kemendikbudristek menanggapi secara positif hasil koordinasi dengan Kemenhub terkait upaya bersama dalam membantu mengurai kemacetan pada arus balik Lebaran 2022, terutama di kawasan Jabodetabek,” ungkap Anang dalam keterangannya, Sabtu (7/5).

Atas diputuskannya kebijakan ini, Kemendikbudristek pun melakukan koordinasi pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk memberikan fleksibilitas terkait penambahan masa libur sekolah selama tiga hari hingga 12 Mei 2022.

Selain itu, ujar Anang, pihaknya juga berkoordinasi dengan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Perpanjangan liburan sekolah di masa lebaran Idul Fitri 2022 ini menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho menilai bahwa langkah Kemendikbudristek memperpanjang libur sekolah adalah bukti kegiatan mudik Lebaran 2022 tidak sukses.

"Perpanjangan libur sekolah yang tadinya sampai tanggal 9 menjadi tanggal 11 Mei itu bukti bahwa Mudik 2022 ini tidak sukses," sebut Irwan seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (7/5).

Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur itu berpendapat bahwa kebijakan tersebut tidak tepat. Pasalnya, akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan kurikulum sekolah.

Maka dari itu, ia meminta pemerintah melakukan rekayasa lalu lintas yang lebih baik di hari mendatang.

Hal senada juga disampaikan pengamat pendidikan, Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd. Dia mengatakan, perpanjangan libur sekolah di tiga provinsi tersebut menandakan pengambil kebijakan tidak memahami urgensi belajar.

Anggota Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini pun menyampaikan bahwa kekuatan suatu bangsa terletak pada pendidikan.

"Bangsa maju harus serius memperhatikan pendidikan, terlebih lagi proses belajar di kelas di bawah bimbingan pendidik yg berkualitas," ucap Agus sebagaimana dihubungi tvmu.tv, Selasa (10/5).

Sementara itu, keputusan perpanjangan libur sekolah selama tiga hari ini pun mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi V DPR Syaifullah Tamliha.

Meski mengapresiasi, ia tetap menyarankan agar proses belajar mengajar dapat tetap berjalan. Seperti dengan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sempat diterapkan setiap sekolah selama masa pandemi Covid-19.

"Meskipun jika pendidikan jarak jauh PJJ dilakukan, dalam ruang digital tetap bisa dilakukan kegiatan belajar. Ruang digital tidak terpengaruh oleh letak geografis bahkan antar negara." ujar Syaifullah seperti dikutip dari suara.com, Minggu (8/5).

Adapun masa perpanjang libur sekolah selama tiga hari di masa lebaran Idul Fitri 1443 H tersebut dimanfaatkan pelajar dengan beragam kegiatan di antaranya untuk berwisata.

Dilansir dari sindonews.com pada Senin (9/5), Farel, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang mengaku sebelum menjalani rutinitas dirinya menghabiskan waktu liburan dengan berjalan-jalan ke Ibu Kota bersama teman-teman.

“Ini dalam rangka liburan sekolah aja, jadi mau main ke Jakarta, mau thrifting belanja-belanja, beli baju gitu di Pasar Senen,” ungkapnya.