Prinsip Kemanusiaan Harus Dikedepankan dari Formalitas Ritual Keagamaan

Prinsip Kemanusiaan Harus Dikedepankan dari Formalitas Ritual Keagamaan
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal/ Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal mengatakan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi untuk orang salih saja, melainkan Nabi untuk semua, bahkan  bagi para pemabuk, pembunuh, bahkan sampai pembuat maksiat.

“Nabi Muhammad adalah nabi untuk semua, bukan hanya untuk orang yang saleh. Beliau adalah nabi bagi pembunuh, pemabuk, dan juga pelaku maksiat,” katanya dalam acara PDM Mojokerto, Jawa Timur pada Ahad (27/10).

Lebih lanjut, Fathurrahman pun berkelakar, jika iblis ingin berhenti dari keiblisannya, Muhammadiyah siap menjadi mendukung usaha pertobatan yang dilakukan oleh iblis itu.

“Dalam Muhammadiyah, kami juga siap mendukung jika ada iblis yang ingin berhenti dari keiblisannya dan bertaubat,” ucapnya.

Dia menjelaskan, sikap menghargai manusia sebagai makhluk Allah adalah prinsip dasar yang harus dipegang, terlepas dari latar belakang agama atau amal perbuatan mereka.

Fathurrahman mencontohkan bagaimana Rasulullah tetap menghormati jenazah seorang Yahudi sebagai wujud penghargaan terhadap kemuliaan manusia (al-karamat al insaniyah).

“Muhammadiyah kita harus ada dalam koridor tersebut, mengedepankan kemanusiaan dan bukan hanya sekadar formalitas ritual keagamaan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Fathurrahman mengatakan, Muhammadiyah bukan hanya soal menjalankan amalan rutin, melainkan wujud nyata dari konsep tazkiyatun nafs, yaitu proses penyucian jiwa yang melahirkan sikap ihsan atau berbuat baik.

VIDEO: Pernyataan Haedar Nashir Terkait Kabinet Merah Putih