Cara Taubat Ketika Seseorang Melakukan Kesalahan, Simak Penjelasan Abdul Mu'ti

Cara Taubat Ketika Seseorang Melakukan Kesalahan, Simak Penjelasan Abdul Mu'ti
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam dalam acara Kolak tvMu bertajuk

TVMU.TV - Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan, baik kecil maupun besar, disengaja maupun tidak, serta baik berupa kesalahan tindakan, ucapan, maupun sikap. Kesalahan dan kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499).

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan sikap terbaik seorang muslim yang telah melakukan kesalahan adalah tidak mengulanginya, termasuk tidak terlarut dalam penyesalan.

“Jadi yang lalu biarlah berlalu, kira-kira move on, bahasa Jawanya sing wis yowes, yang sudah ya sudah, itu jangan diulangi lagi, gitu,” terang dia dalam dalam acara Kolak tvMu bertajuk "No Return" dikutip dari tayangan YouTube tvMu Channel, Senin (17/4).

Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah manusiawi, termasuk ketika seseorang itu melakukan dosa besar. Oleh karena itu, seorang muslim setelah menyadari kesalahannya dan bertaubat, diharapkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah.

“Karena itu di dalam Al Quran dijelaskan di antara ciri dari orang yang bertakwa itu adalah orang yang apabila dia berbuat zalim kepada diri mereka sendiri atau dia berbuat sesuatu yang keji maka dia segera sadar dengan semuanya itu,” jelas Mu’ti.

Oleh karena itu, Mu'ti mengajak umat Islam untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berkomimen tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

“Karena itu maka dia harus senantiasa menjadi orang yang menyadari kesalahannya. Jadi proses dia diampuni itu harus sadar dulu dia salah. Kalau sekarang ada istilah ‘siap salah’. Maka dia sadar salah dan mengaku salah karena ada orang yang salah nggak mau ngaku salah, gitu,” tuturnya.

“Karena itu kalau dia mengaku dirinya sudah bersalah dan kemudian bertaubat maka ada yang harus dia lakukan berikutnya, apa? walam yussirruh, dia tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. No return,” pungkas Mu’ti.

Simak Video Kolak 'No Return'