FKIP UMP dan BPBD Banyumas Bahas Kebencanaan Berbasis Kearifan Lokal
TVMU.TV - Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah awal pengembangan materi ajar kebencanaan yang berbasis kearifan lokal.
FGD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, guru, dan tim peneliti dari UMP. Ketua tim peneliti sekaligus Ketua Konsorsium Disaster Resilience for Vital Education and Community Empowerment (DRIVE-UP), Anang Widhi Nirwansyah menegaskan pentingnya integrasi pembelajaran kebencanaan ke dalam kurikulum pendidikan.
“Kebencanaan tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan edukasi berbasis masyarakat. Penting bagi kami untuk memastikan bahwa pembelajaran kebencanaan relevan dengan kondisi lokal dan mencakup kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Banyumas," ujarnya seperti dikutip tvMu di Jakarta, Kamis (5/12).
Hasil FGD ini akan menjadi landasan pengembangan materi ajar kebencanaan yang lebih komprehensif. Selain itu, Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMP juga berencana melakukan penelitian lanjutan untuk menggali lebih dalam kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari mitigasi bencana.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi sekolah tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun kesiapsiagaan bencana yang berbasis komunitas,” ucap Anang.
Dalam FGD yang dipimpin oleh Sriyanto terungkap kekayaan kearifan lokal masyarakat Banyumas dalam mitigasi bencana, khususnya terkait erupsi Gunung Slamet. Situs budaya, ritual, dan kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun menjadi bukti adaptasi masyarakat terhadap ancaman bencana.
VIDEO: Sumpah Profesi Fikses UMP
Comments (0)