Haedar Nashir Beri Pesan Penting bagi Umat Islam dalam Menyikapi Perayaan Tahun Baru

Haedar Nashir Beri Pesan Penting bagi Umat Islam dalam Menyikapi Perayaan Tahun Baru
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/ Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan pesan penting bagaimana cara menyikapi datangnya tahun baru masehi.

Ia berharap pergantian tahun baru masehi boleh saja dirayakan dengan gembira. Asalkan, tidak merayakannya secara berlebihan.

Lebih lanjut, Haedar menjelaskan pergantian tahun sebaiknya dirayakan dengan cara bermuhasabah, termasuk menjauhkan diri dari kesenangan yang sifatnya fatamorgana seperti materi, kekayaan, kekuasaan, dan jabatan.

Selain itu, Guru Besar Sosiologi itu berharap umat Islam menjadikan tahun baru sebagai ajang untuk bermuhasabah dalam aktualisasi menyebarkan kerahmatan Islam bagi seluruh alam. Peran-peran yang diambil Umat Islam harus dirasakan secara substansial.

“Bahkan mungkin juga kesenangan politik yang kehilangan makna, substansi, sesuatu yang bersifat mendasar dan mendalam yang disinari oleh jiwa ajaran Islam kita,” kata Haedar di Kota Malang pada Ahad (31/12).

Dalam beragama, Haedar meminta supaya umat Islam melakukan muhasabah. Sebab mungkin beragama yang dilakukan oleh umat Islam belum secara substansi, hanya pada kulit luar saja atau hanya melaksanakan rukun syariat.

“Salat lima waktu, ditambah salat sunnah dalam berbagai jenis, tetapi salatnya hanya salat syariat semata ?,” jelasnya.

Tak hanya perintah menjalankan ibadah salat, Haedar juga mengingatkan perintah lain yang sering terlupakan oleh umat Islam, yaitu memperkuat ekonomi dan politik. Baginya, antara salat dan urusan muamalah duniawiyah tersebut harus seimbang.

Namun, jelas Haedar, urusan muamalah tersebut, khususnya dalam politik tidak semata urusan dukung mendukung salah satu paslon. Tetapi lebih dari itu, aktualisasi muamalah umat Islam harus disertai pemaknaan dan memiliki nilai substantif.

Selain itu, Haedar juga mengajak kepada seluruh komponen persyarikatan menyerukan nilai-nilai kebaikan dan kemajuan. Pasalnya, nilai kebaikan dan kemajuan ini sifatnya universal dan bisa diterima di semua kalangan.

“Agar itu menjadi nilai yang hidup secara kolektif, bersama-sama, sekaligus juga menjadi sistem kehidupan,” tegasnya.

Saksikan Live Streaming Program Catatan Akhir Pekan 'Resolusi Tahun Baru 2024'