Haedar Nashir Tekankan Pentingnya Pemimpin Transformatif dalam Hadapi Tahun Politik

Haedar Nashir Tekankan Pentingnya Pemimpin Transformatif dalam Hadapi Tahun Politik
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar menekankan dalam rangka menghadapin tahun politik pentingnya pemimpin transformatif yang menggerakkan umat pada hal-hal konstruktif yang menjadi perhatian Persyarikatan sebagaimana agenda Muktamar mewujudkan khairu ummah.

Hal itu disampaikan Haedar dalam forum Ideopolitor PWM Jawa Barat di UM Bandung, Sabtu (12/8).

Mengutip konsep Al Mawardi dalam Kitab Al Ahkam Al Sulthaniyah, Haedar menjelaskan kepemimpinan yang menggerakkan memiliki dua dimensi, yakni menjalankan fungsi kenabian menegakkan nilai-nilai agama, sekaligus mengelola urusan dunia.

Dia menambahkan, penekanan kepemimpinan transformatif juga telah ditekankan dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua tentang gerakan pencerahan yang meniscayakan reorientasi pergerakan dengan berbagai macam pendekatan yang lebih konstruktif (lil muwajahah) dan bukan konfrontatif (lil mu’aradhah).

Untuk mengaktualisasikan agenda strategis yang tidak mudah itu, Haedar meminta untuk bersama-sama bergerak dan berta’awun di antara jaringan Persyarikatan, termasuk kolaborasi dengan siapapun. Selain itu, setiap pimpinan di daerah juga diharapkan memiliki agenda prioritas riil yang wajib terwujud sesuai dengan kapasitasnya.

“Jangan sampai pemimpin itu dari podium ke podium retorikanya luar biasa tapi tidak menginjak bumi nyata, ceramahnya hebat, perdebatan fikihnya hebat, eh tahu-tahu amal usahanya ketinggalan, amaliah duniawiyahnya kurang,” pesan Haedar.

Disamping itu semua, Haedar mengingatkan jika perang ideologi juga cukup sengit di tataran global. Maka dari itu, pimpinan di Persyarikatan harus terus menggali pikiran resmi Muhammadiyah sekaligus terus mengasah pengetahuan dan keilmuannya agar tidak gagap dalam merespon fenomena baru.

“Maka diperlukan para pemimpin, pimpinan, dan kader Muhammadiyah yang terus mengupdate pemikiran-pemikiran itu karena dulu Muhammadiyah itu pelopor dalam berbagai pemikiran dan menjadi rujukan. Jangan sampai sekarang ini para pemimpin di Muhammadiyah kering pemikirannya apalagi kalau sudah kering pemikirannya, amalnya sedikit,” terangnya Haedar.

VIDEO: 'Aisyiyah Imbau Orang Tua Jaga Anak dari Bahaya LGBT