Kemendikdasmen Siapkan 25 Program Prioritas pada Tahun 2025

TVMU.TV - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan 25 program prioritas yang akan dijalankan pada tahun 2025 mendatang.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan sejumlah program ini sudah mendapat anggarannya masing-masing dengan total anggaran sebesar Rp 33,5 triliun atau 4,63 persen dari seluruh Anggaran Pendidikan APBN 2025 sebesar Rp 724,2 triliun.
"Program 2025 nanti sudah ada anggarannya dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). (tetapi) itu masih membuka kemungkinan ada perubahan-perubahan seiring waktu," ungkapnya.
Demikian hal itu disampaikan Mu'ti dalam Taklimat Media Akhir Tahun 2024 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (31/12).
Sebanyak 25 program prioritas Kemendikdasmen pada tahun 2025, sebagai berikut:
1. Wajib Belajar 13 Tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan.
2. Penyediaan bantuan pendidikan dasar dan menengah bagi 18,59 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar.
3. Pemberian bantuan afirmasi untuk siswa daerah 3T dan Papua melalui program beasiswa ADEM bagi 3.879 siswa.
4. Pemberian Tunjangan Guru ASN Daerah
- Tunjangan profesi guru 1.522.727 guru
- Dana tambahan penghasilan guru 332.170 guru
- Tunjangan khusus guru 62.536 guru.
5. Pemberian Tunjangan Guru Non ASN
- Tunjangan profesi guru 392.802 guru
- Insentif guru 57.000 guru
- Tunjangan khusus guru 28.892 guru.
6. Pelatihan peningkatan kompetensi guru BK untuk 22.080 guru
7. Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk 395.235 guru dalam jabatan dan 19.808 peserta prajabatan
8. Penyediaan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP):
- BOS Reguler bagi 43.387.718 siswa SD,SMP,SMA,SMK, SLB
- BOP PAUD Reguler 6.135.659 siswa
- BOP Kesetaraan Reguler 939.835 siswa
- BOSP Kinerja 51.439 satuan pendidikan
9. Program Revitalisasi pada 10.440 satuan pendidikan (rehabilitasi, penambahan ruang pembelajaran, dan satuan pendidikan baru) untuk mendukung perluasan akses dan penguatan pembelajaran berkualitas, seiring dengan upaya mendorong dampak ekonomi kepada masyarakat.
10. Pendampingan Kurikulum, Pembelajaran, Karakter dan Mutu bagi 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, serta fasilitasi penyelenggaraan Pendidikan keaksaraan untuk 33.000 orang.
11. Fasilitasi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) pada 10.000 Lembaga.
12. Implementasi kurikulum nasional di seluruh jenjang dari PAUD sampai menengah di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
13. Penguatan pendidikan karakter bagi siswa jenjang dasar dan menengah.
14. Pengembangan talenta dan prestasi peserta didik, dengan penyelenggaraan 21 ajang talenta nasional dan keikutsertaan dalam 17 ajang internasional.
15. Penyediaan beasiswa prestasi yang di dalamnya terdapat Beasiswa Unggulan, Darmasiswa, dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) sebanyak 7.104 orang pada Belanja Kemendikdasmen, dan 1.366 orang penerima BIM pada Program Kolaborasi LPDP.
16. Satuan pendidikan yang diakreditasi sesuai SNP (Standar Nasional Pendidikan) sebanyak 55.404 lembaga, sebagai rekomendasi dalam penyusunan program perbaikan kualitas satuan pendidikan di Indonesia.
17. Asesmen Nasional dengan cakupan 494.665 satuan pendidikan, untuk memotret kualitas hasil belajar dalam mendorong percepatan perbaikan mutu pendidikan di Indonesia.
18. Penguatan kualitas 2.012 SMK melalui program pusat keunggulan, proyek kreatif dan kewirausahaan, industri 4.0, peningkatan mutu, dan pabrik pembelajaran.
19. Sertifikasi kompetensi dan magang luar negeri bagi 100.750 siswa SMK.
20. Peningkatan keterampilan dan penyegaran keterampilan bagi 10.214 pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan vokasi.
21. Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) bagi 19.699 anak tidak sekolah (ATS).
22. Distribusi 1.530.000 buku bacaan bermutu ke 5.100 SD dengan literasi rendah.
23. Pembinaan 1.402 lembaga (pemerintah, pendidikan, swasta) untuk pengutamaan bahasa Indonesia.
24. Bantuan pemerintah untuk 200 komunitas literasi dan sastra.
25. Fasilitasi program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di 56 negara dan 408 lembaga.
Comments (0)