Ketua LSBO PP ‘Aisyiyah Dorong kader Persyarikatan Miliki Pengetahuan Literasi Sejarah

Ketua LSBO PP ‘Aisyiyah Dorong kader Persyarikatan Miliki Pengetahuan Literasi Sejarah
Acara Gerakan Subuh Mengaji dengan tema 'Literasi Sejarah Melalui Museum Muhammadiyah', Ahad (11/12). Foto: Tangkap layar Youtube tvMu Channel.

TVMU.TV - Ketua Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Widyastuti mengatakan bahwa literasi sejarah dapat menjadi salah satu strategi penguatan karakter anak bangsa untuk memahami sebuah situasi dengan belajar pada apa yang telah terjadi di masa lalu.

Dia pun mendorong kader Persyarikatan agar memiliki pengetahuan hal ihwal literasi sejarah.

“Literasi sejarah terkait dengan kemampuan mengetahui dan memahami peristiwa sejarah, memahami adanya perubahan dan kontinuitas dari waktu ke waktu yang dapat menjadikan kkita menjadi manusia yang mampu bersikap secara terbuka,” kata Widya dalam Gerakan Subuh Mengaji dengan tema 'Literasi Sejarah Melalui Museum Muhammadiyah' pada Ahad (11/12).

Lebih lanjut, Widya mengatakan salah satu upaya peningkatan literasi sejarah melalui Museum. Menurutnya, museum merupakan titik temu antara masa lampau dan masa kini. Tempat yang menjadi kontak penghubung di antara dua masa yang berbeda ini merupakan wahana yang penting dikenali oleh setiap generasi.

Maka dari itu, Widya mengatakan setelah lebih dari satu abad perjalanan melintasi zaman, Persyarikatan membangun Museum Muhammadiyah di Yogyakarta.

Ia menilai tidak ada organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang memiliki karya nyata sebesar Muhammadiyah. Inilah yang menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari perangkai puzzle sejarah perkembangan Indonesia.

Menurut dia, jika tidak segera didokumentasikan secara sistematis khawatir akan menguap seiring pergantian zaman dan generasinya. Apalagi, lanjut Widya, peran nyata Muhammadiyah perlu divisualisasikan dalam bentuk museum untuk memelihara memori kolektif akan ide-ide berkemajuan KH Ahmad Dahlan.

“Mengapa harus museum? karena merupakan wahana edukasi historis masyarakat. Museum menjadi sebuah tools untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang apa, siapa, dan bagaimana Muhammadiyah berkontribusi nyata pada perkembangan negeri ini,” terang Widya.

Widya berpendapat keberadaan Museum Muhammadiyah berfungsi sebagai wadah besar sejarah Persyarikatan baik yang berbentuk artefak, dokumen maupun arsip yang berserakan di seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian, ia mengatakan museum ini juga dapat menjadi pusat informasi sejarah dan peran Muhammadiyah yang memiliki akurasi tinggi sebagai rujukan utama.

“Fungsinya juga dapat menjadi media bimbingan edukasi dan menyebarluaskan informasi tentang sejarah, dinamika, peran Muhammadiyah pada masyarakat secara luas,” sebut Widya.

VIDEO: Literasi Sejarah Melalui Museum Muhammadiyah