PP Muhammadiyah Lepas 45 Kader Muda yang Akan Belajar ke Universitas Al-Azhar Mesir

PP Muhammadiyah Lepas 45 Kader Muda yang Akan Belajar ke Universitas Al-Azhar Mesir
Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim memberikan sambutan dalam acara pelepasan kader ulama muda yang akan menempuh pendidikan ke Universitas Al-Azhar, Mesir di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (18/5).

TVMU.TV - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melepas sebanyak 45 kader ulama muda Muhammadiyah yang akan menempuh pendidikan ke Universitas Al-Azhar, Mesir pada Kamis (18/5). Adapun, 45 kader ulama muda Muhammadiyah tersebut berasal dari pondok pesantren Mu’allimin dan Mualimat juga MBS Prambanan Yogyakarta.

Pelepasan para kader ulama muda Muhammadiyah dilakukan di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta secara luring. Turut hadir dalam acara itu, Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim mengatakan, bahwa 45 kader ini merupakan duta-duta Muhammadiyah yang dipersiapkan Persyarikatan untuk misi intisyaru rahmatallah (menyebarkan rahmat Allah) di muka bumi.

“Kita tadi juga minta izin sama orang tuanya supaya mereka ini diwakafkan untuk Islam melalui Muhammadiyah dan kemudian tugas kita dalam konteks global itu sedang menanti kita,” ujarnya.

Memasuki abad kedua, Saad menyebutkan fokus Muhammadiyah di ranah global memang mulai ditingkatkan. Menurutnya, adanya problematika dalam fokus tersebut, adalah sunatullah yang perlu dihadapi oleh setiap kader dengan penuh tawakal dan mindset yang benar.

Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Fajar Shodiq mengatakan 45 kader ini diberangkatkan ke Al-Azhar tanpa ujian dan seleksi dari Al-Azhar sendiri, sebab Pondok Pesantren Muhammadiyah memakai kurikulum yang telah diakui oleh Universitas Al Azhar Mesir sehingga hal tersebut menjadi syahadah atau tersertifikasi.

“Jadi mereka berangkat tanpa ujian dan meskipun proses sampai keberangkatan ini bukan satu dua bulan lagi tapi hampir satu tahun untuk proses dari pemberkasan sampai seleksi internal,” sebutnya.

Fajar menambahkan, tujuan pemberangkatan para kader ke lembaga pendidikan bereputasi seperti Al-Azhar juga dimaksudkan untuk menyediakan sumber daya manusia Muhammadiyah yang kompeten di bidang ilmu syariat dan bahasa, yang selama ini Muhammadiyah kekurangan di posisi tersebut.

“Maka kita punya harapan besar bahwa setiap tahun ada kader-kader yang belajar dan setelah selesai nanti mereka bisa berkhidmah di seluruh Indonesia, di Pesantren Muhammadiyah dan khususnya kembali ke pesantren,” pungkasnya.

VIDEO: SiberMu Jejaki Kerjasama dengan UM Palembang