Semangati Relawan Muhammadiyah di Cianjur, Haedar Nashir: Sikap Empati dan Simpati Kita Bersama Mereka

Semangati Relawan Muhammadiyah di Cianjur, Haedar Nashir: Sikap Empati dan Simpati Kita Bersama Mereka
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bersama rombongan melakukan kunjungan ke Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (3/12). Foto: Instagram @haedarnashirofficial.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir melakukan kunjungan ke Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu (3/12).

Dalam kunjungannya, ia ditemani rombongan dari PP ‘Aisyiyah, MDMC PP Muhammadiyah, dan rektor dari empat perguruan tinggi Muhammadiyah, yaitu UM Bandung, UMJ, UMS, dan UM Tasikmalaya.

Adapun kunjungan Haedar ke Cianjur yaitu untuk memberikan semangat berfastabiqul khairat kepada para relawan Muhammadiyah.

Sebagaimana diketahui, relawan Muhammadiyah telah bergerak untuk membantu penyintas gempa Cianjur sejak 21 November lalu.

Dihadapan relawan Muhammadiyah, Haedar menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya. Dikatakan dia, pengkhidmatan para relawan kepada para penyintas adalah bentuk takwa dan taqarub kepada Allah SWT.

“Jadi kami menyampaikan penghargaan tinggi atas segala ikhtiar termasuk dokter, relawan yang terus bergantian,” ujar Haedar.

“Semua kita menyampaikan duka cita mendalam. Di samping munajat mahabah pada Allah, tapi kita ekspresikan dalam ihsan dan amal saleh,” lanjutnya.

Setelah itu, Haedar mengatakan jati diri Persyarikatan dalam menangani musibah telah terbangun dari masa ke masa.

“Kami tahu persis kesigapan kita ini sudah teruji. Sudah sejak dari (musibah) Aceh, Jogja, NTB, Palu, Sumatera Barat, dan seterusnya sampai sekarang di Cianjur. Sehingga begitu sigap, teratur, disiplin, dan well organized,” ungkapnya.

Selain itu, Haedar pun mengajak para relawan dan warga Muhammadiyah di Cianjur untuk mengambil hikmah dari musibah yang telah terjadi dan menjadikannya wasilah untuk semakin dekat dengan masyarakat.

Haedar pun berpesan, dalam penanganan musibah ini para relawan diharapkan untuk menerjemahkan makna sejati dari semangat Surat Al-Ma’un yang bersifat inklusif dan tidak pilih kasih dalam memberikan pertolongan.

“Spirit Al-Ma’un, kemanusiaan kita itu hati-hati, bahwa kita selalu bersama siapapun, baik yang berbeda agama, suku, golongan, ras, pilihan politik. Justru kita harus menunjukkan kepada banyak pihak bahwa dengan Al-Ma’un, kita tidak justru memagari diri dengan sekat-sekat agama, ras, golongan, apalagi menabur kebencian, saling curiga, permusuhan dan lain sebagainya,” terangnya.

“Untuk masyarakat luas, kita gembirakan mereka, kita temani mereka, dan tidak kalah pentingnya, sikap empati dan simpati kita bersama mereka,” imbuh Haedar.