Ustadz Adi Hidayat: Intisari Pendidikan Islam Adalah Adab

TVMU.TV - Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan, intisari pendidikan Islam adalah adab.
Hal itu diungkapkan UAH saat memberikan orasi dalam kegiatan penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) untuk dirinya di Gedung Cendikia UMJ, Selasa (30/5/2023).
"Pendidikan Islami secara singkat dulu disebut dengan adab. Adab ini bukan hanya akhlak, tapi gabungan antara spiritual atau moral yang baik, intelektual dan mampu mengamalkan apa yang telah ia dapatkan," jelasnya.
Lebih lanjut, UAH mengatakan pendidikan Islam tidak hanya mengasah kemampuan intelektual saja, tetapi dimulai dari aspek spiritual. Menurutnya, hal ini akan melahirkan karakter moral, seperti kedisiplinan, kejujuran, kerendahan hati dan kemuliaan.
Selain itu, UAH mengerangkan intelektual sifatnya netral. Ia menyampaikan otak disebut akan mengambil data, kemudian mengolahnya menjadi informasi dan merumuskannya menjadi instruksi, untuk kemudian diteruskan kepada fisik atau perilaku.
Dia menambahkan, instruksi ini dijalankan oleh moral atau spiritual. Dengan demikian, jika ada orang yang pintar tapi moralnya bermasalah, maka kepintarannya itu cenderung hanya aka digunakan untuk sesuatu yamg menyimpang. Sedangkan bila seseorang intelektualnya rendah tapi moralnya tinggi, ia berpeluang menjadi orang baik yang dihormati.
"Tapi kalau orang itu pintar tapi moralnya rendah dan acuannya nafsu, biasanya mencurinya lebih banyak dibandingkan orang yang intelektualnya rendah dan moralnya rendah," tambah UAH.
Sebagaimana termaktub dalam Al Quran, UAH mengatakan, Allah SWT juga disebut memberikan perhatian pada aspek intelektual. Ada sekitar 779 ayat di dalamnya yang berkaitan dengan peningkatan intelektual ini.
Lalu yang terakhir aspek dari pendidikan Islami adalah karakter yang dihasilkan dari perintah moral atas kemampuan intelektual. UAH menjelaskan karakter ini dikenal pula sebagai kinerja atau akhlak.
Tiga bagian tersebut, yaitu moral, intelektual dan akhlak, dikenal pula dengan iman, ilmu dan amal. Jika ketiganya diintegrasikan, kata UAH, orang itu disebut dengan adab.
Sejumlah tokoh Nusantara yang disebut mewarisi kurikulum di masa lalu dan berhasil menyatukan ketaatan spiritual, kepintaran intelektual dan kemampuan fisik luar biasa adalah KH Ahmad Dahlan, Buya Hamka, KH Agus Salim, Panglima Jenderal Sudirman dan Muhamamd Natsir.
"Kalau kita sekarang ingin melihat tokoh-tokoh yang demikian, maka kita mesti kembali pada nilai-nilai yang mereka pelajari," sebut UAH.
VIDEO: Penganugerahan Gelar Doktor HC Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A.
Comments (0)