Abdul Mu’ti Tegaskan Tradisi Silaturahmi dan Halal bi Halal Bukanlah Bid'ah, Simak Penjelasannya!

Abdul Mu’ti Tegaskan Tradisi Silaturahmi dan Halal bi Halal Bukanlah Bid'ah, Simak Penjelasannya!
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti/ Foto: Tangkap layar youtube PDM Kota Medan.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menegaskan, tradisi silaturahmi atau halal bi halal bukanlah bid’ah. Menurutnya, dalam tradisi ini termuat tiga hal. Pertama saling memaafkan.

“Saling memaafkan itu ciri dari hamba Allah yang muttaqin, dan ciri dari hamba Allah yang muhsinin,” kata Mu’ti di acara Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Kota Medan pada Ahad (5/6) kemarin.

Kemudian beberapa ayat dalam Al Qur’an yang menyebutkan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa adalah murah maaf. Dengan demikian Mu’ti pun menyimpulkan, bahwa acara silaturahmi merupakan implementasi dan wujud ketaqwaan.

“Kedua selam berhalal bihalal kita saling mengunjungi, saling bersilaturahmi, yang silaturahim itu juga bagian dari ajaran Agama Islam”. jelasnya.

Hal itu disebutkan dalam An Nisa’ ayat 1, selain berisi perintah Allah untuk bertaqwa, lalu juga berisi perintah tentang menyambung kasih sayang.

Mu'ti menilai kasih sayang adalah kunci, karena relasi yang dibangun oleh manusia berdiri di atas rasa saling mencintai. Terlebih, tradisi silaturahim dan halal bi halal ini didalamnya termuat juga tradisi mudik.

Dia menjelaskan mudik dalam artian luas, dapat dimaknai sebagai mudik fisik dari kota desa, serta dapat juga dimaknai sebagai mudik spiritual, yakni kembalinya seorang muslim kepada fitrahnya.

Lalu yang ketiga dalam tradisi silaturahim dan halal bi halal merupakan salah satu bentuk inkulturasi ajaran Islam.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini menjelaskan bahwa, inkulturasi Islam menjadikan ajaran Islam sebagai dasar dalam membentuk budaya yang baru.

“Sehingga Islam itu menjadi bagian dari budaya dan masyarakat, yang seringkali ada ungkapan kita ingin berusaha untuk membumikan atau membudayakan Islam bukan perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan Islam”. tutur Mu'ti.

Sedangkan mudik spiritual, sebut Mu’ti, dapat ditemukan dalam kalimat minal aidzin wal faidzin. Adapun di dalamnya terdapat doa untuk melakukan mudik spiritual.

“Oleh karena itu sebenarnya tidak ada pertentangan antara apa yang kita lakukan selama kita ini silaturahim dan halal bi halal dengan nilai dan ajaran agama Islam,” lanjutnya.