Dadang Kahmad Ungkap Tantangan Baru Muhammadiyah Abad ke-21

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengungkapkan sejumlah tantangan baru yang dihadapi Muhammadiyah pada abad ke-21.
Ia membagi tantangan tersebut ke dalam dua klasifikasi, yaitu gangguan keberagamaan dan disrupsi sosiologis.
Dadang pun menekankan tantangan baru ini harus direspon oleh Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan.
Dari klasifikasi gangguan keberagamaan, Dadang menyebutkan tantangan tersebut adalah munculnya aliran baru tidak lagi urusan tahayul, bid’ah, dan khurafat (TBC) seperti sekularisme, liberalisme, pluralisme, feminisme, sampai relativisme.
Dia menjelaskan, masuknya berbagai aliran baru ini disebabkan keterbukaan informasi yang kian mudah diakses, lebih-lebih oleh generasi muda muslim yang saat ini jumlah generasi muda di Indonesia mendominasi.
Lalu tantangan dari klasifikasi disrupsi sosiologis meliputi kemiskinan atau ketimpangan antara si kaya dan si miskin, masalah kesehatan dengan berbagai varian penyakitnya, masalah energi, perdamaian dan perang, sampai masalah perubahan iklim.
“Perubahan iklim ini sangat luar biasa, bumi ini sedang tidak baik-baik. Masalah iklim ini juga melahirkan panas yang sangat menyengat, dan diperkirakan akan terus menaik,” kata Dadang dalam Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Refleksi Gerakan Muhammadiyah' yang disiarkan di tvMu dan YouTube tvMu Channel, Kamis (4/7).
Pada Muktamar ke-48, Dadang mengatakan Muhammadiyah telah memetakan tantangan-tantangan abad 21 ini ke dalam tiga segmentasi yaitu tantangan yang dihadapi oleh keumatan, kebangsaan, dan kamanusiaan universal.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sejumlah tantangan tersebut dihadapi oleh Muhammadiyah dengan turunan aksi nyata, seperti dengan memperbanyak amal kebajikan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan seterusnya.
Live Streaming Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Refleksi Gerakan Muhammadiyah'
Comments (0)