Datangi KBRI Ankara, PCIM Turki Salurkan Bantuan untuk Penyitas Gempa Turki

Datangi KBRI Ankara, PCIM Turki Salurkan Bantuan untuk Penyitas Gempa Turki
PCIM Turki salurkan bantuan untuk para penyintas gempa Turki kepada KBRI Ankara/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) Turki kembali mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara.

Kedatangan para relawan itu dalam rangka menyalurkan bantuan untuk para penyintas yang telah dievakuasi di tempat tersebut.

Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako, alat kebersihan, dan beberapa kebutuhan lainnya sesuai dengan pendataan yang telah dilakukan.

Setibanya di KBRI Ankara, Rombongan Lazismu PCIM Turki disambut oleh perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Turki yang telah berada di Wisma KBRI.

Salah seorang relawan yang merupakan Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turki Tri Julia Wulandari menyampaikan, selain sembako dan alat kebersihan, bantuan yang diberikan berupa keperluan pribadi pria dan wanita, celana panjang, sarung tangan, kaos kaki, serta obat-obatan yang dibutuhkan.

Menurut dia, sebagian besar merupakan perlengkapan untuk menghadapi musim dingin yang sedang mencapai puncaknya di negara itu.

Di tempat ini, kata Julia, para korban menuturkan beragam cerita, mulai dari cara bertahan hidup selama mengungsi di kota yang terdampak gempa hingga akhirnya dievakuasi oleh pihak KBRI Ankara, juga ketakutan yang dialami sehingga tidak bisa tidur lelap akibat gempa susulan dan suhu udara yang semakin turun.

Sehingga, lanjutnya, anak-anak dari Kota Kharamanmaraş memilih menghabiskan malam pertama pasca gempa dengan bermalam di gazebo, meski harus melawan cuaca dingin yang sangat ekstrem akibat rasa takut adanya gempa susulan.

“Aku sudah tidak mau lagi main salju di luar. Sudah cukup dingin kemarin di sana (kota tempat tinggal mereka) rasanya seperti kaku badanku, apalagi ‘mont’ (jaket musim dingin) sudah basah dan berbau asap,” tutur Julia sambil menirukan cerita salah seorang anak korban gempa.

Selain itu, Julia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap para korban gempa. Meskipun harus berada pada situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan, mereka tetap bisa bertahan.

“Pada saat kejadian itu subuh waktu Turki dan hujan salju yang sangat tebal, tapi teman-teman di wilayah terdampak masih bisa bertahan dengan pakaian seadanya. Bahkan di wilayah Kharamanmaraş teman-teman di sana tidak makan makanan berat selama hampir 24 jam. Mereka hanya makan makanan seadanya dan juga harus berbagi kepada sesama pengungsi lainnya,” terangnya.

VIDEO: Muhammadiyah Bangun Sumur Air di Sudan