Gandeng Kemkominfo, MPI PP Muhammadiyah Gelar Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital

Gandeng Kemkominfo, MPI PP Muhammadiyah Gelar Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital
Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Kolaborasi Kemkominfo dan PP Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (26/8).

TVMU.TV - Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muchlas MT menyatakan pihaknya siap menjadi pandu digital untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat dalam menghadapi disrupsi digital yang terjadi pada semua lini kehidupan.

Demikian hal itu disampaikan Muchlas dalam acara Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Kolaborasi Kemkominfo dan PP Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (26/8).

Pembentukan pandu digital diikuti oleh warga Muhammadiyah se-Jabodetabek. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut, di antaranya Dewan Pakar MPI PP Muhammadiyah, Henry Subiakto dan Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus Direktur tvMu, Makroen Sanjaya.

Lebih lanjut, Muchlas menyebutkan kerja sama terkait transformasi digital MPI dengan Kemkominfo sangat bermanfaat karena Muhammadiyah memiliki perguruan tinggi, sekolah dasar hingga PAUD.

"Kita memiliki 171 PTM, sepertiganya berbentuk universitas. Ini jadi sasaran literasi digital, ribuan SMP dan tingkat madrasah tsanawiyah (MTs), PAUD dan TK lebih dari 20 ribu," ungkapnya.

Muchlas menilai Muhammadiyah masih kekurangan pemandu literasi digital.

"Pelatihan ini penting karena kita menghadapi disrupsi teknologi di semua lini termasuk dunia pendidikan sehingga perlu literasi digital," sebutnya.

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini mengatakan pabrik saat ini sudah meninggalkan revolusi industri 4.0 dan sudah memasuki revolusi industri 5.0, walaupun bentuknya belum jelas. Namun basisnya personalisasi dengan fungsi manusia mulai dilibatkan.

"Oleh karena itu, dari tiga aspek revolusi industri 5.0, peran manusia mulai didominasikan, robot hanya membantu manusia, bukan mengganti manusia sehingga literasi digital sangat diperlukan dalam membekali seluruh lapisan khususnya dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah harus dibekali sehingga perlu disiapkan para pemandu untuk sekolah-sekolah dan PTM," terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemkominfo, Bambang Tri Santoso mengatakan pihaknya sedang gencar melakukan gerakan literasi digital.

"Ini penting karena indeks literasi digital kita masih tertinggal. Untuk ketertinggalan itu mari sama-sama berkolaborasi karena Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar untuk membantu pemerintah melaksanakan literasi digital," ujarnya.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pandu digital adalah fasilitator untuk pendamping masyarakat pendidikan, wisata, UMKM, petani nelayan dan pendampingan desa.

"Pandu digital juga concern melakukan literasi pandu digital ke masyarakat. Kami berterima kasih Muhammadiyah tanggap cakap digital, aman digital, budaya digital, etika digital," jelasnya.

Adapun, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengapresiasi kegiatan yang merupakan kolaborasi sangat bagus antara Muhammadiyah dengan Kemkominfo.

"Kelemahan literasi bukan hanya di Muhammadiyah tetapi seluruh bangsa kita. Dari 1000 orang hanya seorang yang melek membaca. Di Muhammadiyah sendiri sedang menjalankan digitalisasi, dimulai seminar pra-muktamar di UAD. Bagaimana lima tahun ke depan menyukseskan digitalisasi di Muhammadiyah," katanya.

VIDEO: Pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan Kolaborasi Kemkominfo dengan Muhammadiyah