Haedar Nashir Ajak Pemuda Teladani Sikap Negarawan Tokoh Pendahulu Muhammadiyah

Haedar Nashir Ajak Pemuda Teladani Sikap Negarawan Tokoh Pendahulu Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di acara Pembukaan Muktamar ke-XVIII Pemuda Muhammadiyah di Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Rabu (22/2). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap pemuda tidak cepat puas atas capaian yang telah diraihnya, sebab mereka adalah pewaris Indonesia ke depan.

Hal itu disampaikan Haedar di acara Pembukaan Muktamar ke-XVIII Pemuda Muhammadiyah di Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Rabu (22/2).

“Pemuda dan pemudi hari ini adalah pemimpin di masa depan, maka jangan pernah instan, belajarlah dari realitas,” ujarnya.

Terkait dengan tema Muktamar ke-XVIII Pemuda Muhammadiyah ‘Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia,’ Haedar menjelaskan bahwa jika merujuk pada istilah Arab, negarawan disebut juga sebagai Futuwwah yang berasal dari kata Alfatah yang artinya pemuda atau kesatriaan.

Menurut dia, negarawan harus melahirkan kesalihan, etika dan kebaikan hidup, yang didalamnya ada jiwa jujur dan menjaga marwah. Selain itu, religiusitas yang dimiliki seorang pemuda bukan hanya mencerahkan dirinya, tetapi juga lingkungannya.

“Juga punya kemandirian. Pemuda dan negarawan bukanlah mereka yang mengatakan itulah – inilah ayahku dan tokoh idolaku. Tetapi katakanlah inilah aku, ia yang tidak pernah bersembunyi dan berada di balik ketokohan orang lain,” terang Haedar.

Haedar menilai pemuda negarawan harus punya sikap cerdas. Terkait dengan kecerdasan ini, ia mengatakan bahwa boleh mengadopsi pemikiran dari manapun, termasuk dari kelompok yang berbeda suku, golongan, agama, ras dan pandangan politik. Namun bukan sembarang ambil, melainkan harus mengambil yang terbaik.

“Dan gunakan pemikiran itu untuk mencerahkan kehidupan. Alfatah juga harus punya sikap berkhidmat, mengurus urusan orang lain, urusan publik, urusan rakyat. Sesungguhnya dalam telapak kaki pemuda dan negarawan itu terletak urusan semua umat, atau bangsa. Dan di atas telapak kakinya dia juga menentukan hidup dan matinya bangsa atau rakyat,” pesan Haedar.

Tidak lupa Haedar juga mengajak pemuda untuk meneladani sikap negarawan yang dipraktikkan oleh tokoh pendahulu Muhammadiyah, seperti KH. Ahmad Dahlan, Siti Walidah, Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, dan lain sebagainya. Menurutnya, tokoh itu merupakan mata air pengetahuan dan pengabdian dapat ditimba dalam jumlah yang melimpah.

VIDEO: Pembukaan Muktamar ke-XVIII PP Pemuda Muhammadiyah