Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Menjadikan Puasa sebagai Momentum Refleksi Diri bagi Warga dan Elit Bangsa

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan pentingnya menjadikan ibadah puasa sebagai momentum refleksi diri bagi seluruh warga dan elit bangsa.
Dia menegaskan, puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga menjadi sarana untuk memperbaiki jiwa, pemikiran, dan tindakan.
“Kita harus menjadi insan yang lebih baik, memiliki jiwa yang tulus dan bersih dalam menghadapi berbagai persoalan, serta berpikir dan bertindak dengan penuh manfaat dan maslahat,” kata Haedar dalam Konferensi Pers tentang Maklumat Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (12/2).
Selain itu, ia mengingatkan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, umat Islam harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kebersamaan, bukan sekadar hidup dalam kemajemukan tanpa makna.
“Kita harus merawat rumah kebersamaan dan kemajemukan ini dengan nilai-nilai yang bermakna, sehingga bangsa ini bisa semakin maju dan berperadaban tinggi," lanjut Haedar.
Secara khusus, Haedar pun berpesan kepada para elit bangsa, termasuk pemimpin di Muhammadiyah agar menjadikan puasa sebagai ajang introspeksi.
Ia mengajak para elit bangsa untuk lebih bijak dalam menggunakan kekuasaan dan menghindari hidup berlebihan.
“Puasa mengajarkan kita menahan diri, hidup hemat, dan tidak boros. Tidak sepatutnya mereka yang memiliki kuasa justru pamer kemewahan, apalagi jika itu tidak memberikan contoh yang baik bagi rakyat,” tegas Haedar.
Guru besar ilmu sosiologi itu menekankan bahwa pasca-Pemilu 2024, para pemimpin harus benar-benar menjaga amanah rakyat dengan nilai-nilai keruhanian yang tinggi.
“Jangan sampai kepemimpinan hanya digunakan untuk kepentingan diri dan kroni. Demokrasi sesuai dengan sila keempat Pancasila membutuhkan hikmah kebijaksanaan, sehingga para pemimpin harus memiliki ilmu dan kebijaksanaan agar dapat membimbing bangsa ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Haedar mengutip pemikiran Mr. Soepomo yang mengatakan bahwa membangun Indonesia bukan hanya membangun fisiknya, tetapi juga memberikan “nyawa” berupa ilmu dan hikmah bagi para pemimpinnya.
“Refleksi diri selama puasa harus menjadi jalan bagi para elit bangsa agar mampu membawa negeri ini menuju arah yang lebih baik, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa,” pungkasnya.
Saksikan Live Streaming Konferensi Pers Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Dzulhijah 1446 H
Comments (0)