Haedar Nashir Sebut Agama dan Umat Islam Bukanlah Ancaman bagi NKRI

Haedar Nashir Sebut Agama dan Umat Islam Bukanlah Ancaman bagi NKRI
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat memberikan amanat dalam Pengajian Umum di Wates, Kulon Progo pada Ahad (7/1). Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menekankan bahwa agama dan umat Islam bukanlah ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menyebutkan Islam termasuk Muhammadiyah di Indonesia telah banyak berperan untuk kemerdekaan Indonesia, salah satunya membantu mengisi kemerdekaan Indonesia.

“Muhammadiyah lahir, ‘Aisyiyah lahir selain menjalankan fungsi utama untuk membina warga, umat, agar beribadah dan menjalankan fungsi kekhalifahan di muka bumi, wujud ibadah itu juga berbangsa dan bernegara,” kata Haedar di Wates, Kulon Progo pada Ahad (7/1).

HIngga Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Haedar mengatakan, Muhammadiyah dan umat Islam telah mengambil peran memperjuangkan kemerdekaan maupun dalam mendirikan Indonesia merdeka.

Dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, ungkap Guru Besar Sosiologi itu, Muhammadiyah melakukannya dengan mendirikan institusi pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi,selain spiritualitas juga berbuat secara fisik.

Maka dari itu, Haedar berpesan kepada warga persyarikatan Muhammadiyah untuk menghadapi masa-masa yang akan datang yang penuh dengan tantangan. Lebih-lebih akan berlangsungnya momen politik pada 2024 supaya menjalankan sikap-sikap utama.

“Kita ini harus benar dalam hidup dan tidak salah. Kita ini harus baik dan tidak boleh buruk. Kita ini harus hidup pantas dan tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak pantas,” pesannya.

Disisi lain, ia meminta seluruh peserta yang berkontestasi pada Pemilu 2024 supaya diselenggarakan dengan baik dan sesuai. Sebab kebiasaan buruk jika dilakukan demokrasi tidak akan pernah maju.

“Maka saya himbau juga kepada para Paslon jangan lakukan kebiasaan bagi-bagi uang dan segala macam. Itu tidak barokah,” pesan Haedar.

Dia menilai politik uang akan memberikan dampak serius pada regenerasi kepemimpinan Tanah Air. Sebab, kader-kader potensial yang berkemampuan baik tidak bisa maju dalam pencalonan karena tidak memiliki uang.

Haedar juga berpendapat tidak setuju dengan gagasan beberapa kelompok yang ingin mendirikan negara Islam di Indonesia. Pasalnya, Indonesia sudah sepakat Pancasila sebagai dasar negara, yang dibarengi dengan penjiwaan pada agama dan budaya luhur bangsa.

VIDEO: Abdul Muti Imbau Warga Muhammadiyah Jangan Golput