Hilman Latief Ungkap Tiga Hal Terkait Peran Muhammadiyah Dalam Bidang Ekonomi Bangsa

Hilman Latief Ungkap Tiga Hal Terkait Peran Muhammadiyah Dalam Bidang Ekonomi Bangsa
Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief di Pengajian Ramadan 1444 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahad (26/3). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief mengungkapkan tiga hal terkait dengan peran Muhammadiyah dalam bidang ekonomi bangsa.

Pertama, ia mengatakan Muhammadiyah perlu mendefinisikan narasi kebangsaan, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh para tokoh awal Muhammadiyah.

Hilman menjelaskan, tokoh awal Muhammadiyah dalam membangun narasi kebangsaan, mereka bergabung dengan organisasi pergerakan untuk membangun narasi kebangsaan sebagaimana yang dicita-citakan.

“Dalam hasil putusan Muktamar sudah sangat jelas,… Saya mengusulkan ada kajian rutin di setiap majelis di wilayah, sampai daerah untuk membahas Islam Berkemajuan,” tuturnya di Pengajian Ramadan 1444 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahad (26/3).

Kedua, Hilman menilai Musywil perlu merumuskan peran kebangsaannya. Menurutnya, gagasan harus direkam, yang diadaptasi dari kebijakan.

Dia berharap, definisi kontribusi Muhammadiyah akan berdampak pada kader yang akan aktif dan memberi andil untuk memajukan kebangsaan dan kenegaraan.

“Pendefinisian ini penting, agar energi politik kita lebih produktif,” tegas Hilman.

Menurut Hilman, energi politik warga persyarikatan harus didistribusikan secara merata agar produktif. Dalam hal ini, energinya tidak hanya fokus untuk pemilihan presiden saja misalnya, tetapi energi politik Muhammadiyah juga harus didistribusikan kepada para kader yang maju dalam bursa pencalonan pemilihan umum baik untuk DPR RI, DPD RI sampai DPRD, dan birokrasi pemerintah yang lain.

Ketiga, lanjutnya, partisipasi atau keterlibatan Muhammadiyah dalam kontribusi memajukan bangsa dan negara. Terkait hal ini, Hilman menjelaskan Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi Islam yang mandiri, berani memberikan kritik dan tinjauan kembali atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Oleh karenanya, Hilman menekankan, yang tidak kalah penting adalah melakukan pendefinisian tentang hak warga negara, yaitu pembelaan Muhammadiyah terhadap warga bangsa yang haknya tidak terpenuhi.

“Sehingga nanti Muhammadiyah betul-betul berperan sebagai organisasi masyarakat sipil yang bukan hanya oposisi, tetapi juga bisa di banyak posisi,” sebutnya.

VIDEO: Pengajian Umum PP Muhammadiyah 'Puasa dan Spiritual Konstruktif'