Pakar Nilai Pentingnya Tanamkan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Sejak Usia Dini

Pakar Nilai Pentingnya Tanamkan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Sejak Usia Dini
Ketua Prodi Paud UM Bandung, Esty Faatinisa dalam program Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini', Senin (19/9). Foto: Tangkap layar youtube tvmu channel.

TVMU.TV - Ketua Program Studi (Prodi) Paud Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Esty Faatinisa menyebutkan anak usia dini atau disebut juga dengan golden age sangat memungkinkan terjadinya transmisi pengetahuan dan pembiasaan karena derajat pemurnian otak, psikis, dan emosional anak.

Oleh karena itu, ujar dia, penanaman nilai keislaman atau pendidikan agama Islam akan lebih efektif bila dilakukan sejak dini.

“Penerapan agama islam sejak dini akan sangat berpengaruh pada kondisi psikis dan emosional anak yang nantinya akan berdampak pada kehidupan sehari-hari. Ini alasan kenapa anak usia dini menjadi masa penting,” kata Esty dalam program Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini' ditulis, Selasa (20/9).

Menurut dia, pada golden age ini menjadi tugas bersama dalam menanamkan nilai Islam kepada anak usia dini.

Esty menjelaskan, pendidikan agama Islam untuk anak usia dini yang dimaksud adalah bagaimana membimbing mereka tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai ajaran Islam baik itu aqidahnya ataupun akhlaknya.

“Tidak bisa begitu saja, apalagi ini untuk anak usia dini bahwa pendidikan agama cukup di sekolah. Karena pendidikan anak ‘kan lebih banyak di rumah bersama orang tua, bersama keluarga. Jadi saya masih sangat setuju dengan al ummu madrasatu al ula,” lanjutnya.

Namun di sisi lain, para orang tua ataupun guru masih sering sekali memaksakan persepsi kepada anak dalam hal pembiasaan. Esty menyebutkan bahwa anak usia dini memiliki rentang fokus yang sempit, sehingga bukan hal aneh bila anak usia dini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam berfikir.

Maka, sebut Esty, ketika anak usia dini memasuki gerbang sekolah atau TK misalnya, menjadi sebuah usaha bagi orang tua untuk mengubah fase egosentris menjadi sosiosentris.

“Dan disitulah pengenalan nilai nilai keagamaan. Bagaimana islam mengajarkan berbagi, jujur, dll,” sambungnya.

Lebih lanjut, Esty menerangkan tentang bagaimana cara menanamkan ajaran agama kepada anak usia dini. Hal pertama yang menjadi aspek utama adalah dengan pemberian contoh atau keteladanan.

“Ingin anak anak itu rajin sholat, maka contohkanlah dulu. Ketika akan memberikan pengasuhan yang islami, bab pertama adalah self search same as muhasabah atau refleksi. Sudahkah kita melakukan hal-hal yang sesuai dengan jaran islam yang ingin dicontohkan anak anak kita. Jangan jangan kita hanya mampu memerintah saja,” lanjutnya.

Selain pemberian contoh, Esty mengatakan terdapat beberapa cara lain dalam menanamkan ajaran agama kepada anak-anak usia dini. Adapun cara tersebut di antaranya pembiasaan, bercerita (story telling) dalam penanaman sikap dan akhlak, bermain (joyfull learning is a must), tadabbur alam, dan juga tidak memaksakan anak.

“Bahwa nilai-nilai keislaman atau pendidikan agama islam menjadi pondasi kuat untuk anak-anak kita dalam kehidupan mereka selanjutnya. Dimana anak-anak kita bisa memiliki adab yang baik, aqidah yang terpatri didalam qolbunya, akhlak yang baik, itu memang sangat tergantung dari bagaimana kita menanamkan nilai-nilai keislaman atau penanaman pendidikan agama islam dari sejak dini,” tutur Esty.

VIDEO: Penanaman Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini