Peran ‘Aisyiyah Wujudkan Perempuan Indonesia Berkeadilan

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengatakan, ‘Aisyiyah meyakini bahwa untuk mewujudkan visinya, yaitu menjunjung tinggi agama Islam, menegakkan nilai-nilai Islam, menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya maka perlu melakukan gerakan dakwah. Baginya, dakwah ini merupakan tanggung jawab setiap muslim yang bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan.
Lebih lanjut, Salmah menyebutkan bahwa dakwah yang dilakukan ‘Aisyiyah dilakukan dengan berpegangan pada beberapa nilai seperti semangat amar ma’ruf nahi munkar.
“Dakwah yang dilakukan ‘Aisyiyah adalah dakwah dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar, dengan bil hikmah dalam kebijaksanan, dan memberikan peringatan yang baik dengan semangat musyawarah atas dasar ketaqwaan kita kepada Allah dan proses dakwah ‘Aisyiyah ini dilakukan dengan berbagai macam strategi untuk mewujudkan tujuan ‘Aisyiyah itu sendiri,” kata Salmah dalam acara Song-Song Tanwir I ‘Aisyiyah, Ahad (29/12) secara daring.
Dikatakan Salmah, kerja-kerja dakwah yang sudah dilakukan secara implisit maupun eksplisit dalam rangkaian mewujudkan keadilan. Ia menjelaskan, keadilan ini bukan hanya terkait hukum tetapi keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh karena itu, Salmah mengajak agar ‘Aisyiyah tidak berhenti dan terus melakukan gerak dakwahnya termasuk melakukan evaluasi dan mengawal untuk mewujudkan keadilan ini seluas-luasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PDA Kabupaten Banggai, Sri Moksa Djalamang berbagi pengalaman ‘Aisyiyah Banggai yang melakukan pendampingan bagi masyarakat suku pedalaman Loinang di Dusun Tombiobong.
“Yang dibawa bukan agama tetapi dakwah al-maun dengan perhatian mendalam sehingga mereka tergerak dengan kita,” ungkapnya.
Menurut dia, gerak dakwah yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Banggai ini dimulai dari pendekatan dari rumah ke rumah dengan menggunakan bahasa setempat.
“Kurang lebih satu tahun kami setiap minggu datang menanyakan kabar, membawakan sembako, menanyakan masak apa, sehingga kita tahu pola konsumsi mereka dengan pendekatan seperti ini kita bisa masuk kemudian mereka merasa nyaman dengan kita,” tuturnya.
Selanjutnya, ‘Aisyiyah Banggai melakukan gerak dakwahnya melakukan edukasi kesehatan, edukasi pangan, edukasi PHBS, pendidikan, perekonomian, hingga penyediaan air bersih. Akhirnya kerja dari dakwah ‘Aisyiyah Banggai mendapatkan penghargaan SDG’S Award 2024 dari pemerintah Indonesia.
Di Lahat, selain memberdayakan perekonomian perempuan marginal di 13 Desa, kata Sri Moksa, ‘Aisyiyah juga menjadi pihak yang pertama kali melakukan pendampingan bagi orang muda disabilitas untuk bisa diterima di dunia kerja.
Melalui berbagai pelatihan dan menggandeng multipihak ‘Aisyiyah membuka kesempatan magang dan kesempatan kerja bagi orang muda dengan disabilitas. Di Muna Barat, ‘Aisyiyah juga melakukan langkah advokasi untuk mendorong penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak serta mendorong pengadilan agama dapat menggelar sidang di luar pengadilan untuk memberikan akses bagi banyaknya pasangan yang belum mencatatkan perkawinannya secara resmi.
Sri Moksa mengatakan gerak dakwah ‘Aisyiyah ini dilakukan dengan menggerakkan perempuan-perempuan sebagai agen perubahan.
Peran penting perempuan ini juga diakui oleh Rahmah Susanti dari PWA Kalimantan Barat yang melakukan Gerakan Hijau Lintas Sektor. Menurutnya perempuan tidak hanya dapat melakukan pengajaran ramah lingkungan di keluarga tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menjadi penggerak lingkungan.
“Perempuan lebih cenderung mendaur ulang, meminimalkan limbah, membeli makanan organik dan produk berlabel ramah lingkungan, serta menghemat air dan energi di rumah tangga,” sebutnya.
Bukti nyata praktik-praktik baik kerja dakwah ‘Aisyiyah ini menunjukkan komitmen ‘Aisyiyah dan menunjukkan kontribusi perempuan dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkeadilan.
Saksikan Tayangan Dialektika tvMu 'PPN 12 Persen Dikaji Ulang'
Comments (0)