Pesan Dadang Kahmad: Muhammadiyah Harus Responsif Terhadap Perubahan di Abad ke-2

Pesan Dadang Kahmad: Muhammadiyah Harus Responsif Terhadap Perubahan di Abad ke-2
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad dalam Seminar Pra Muktamar di Unisma pada Senin (23/5). Foto: Tangkap layar youtube tvMu Channel.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengatakan, bahwa topik tentang populisme dan evangelisme sangat penting untuk dibahas.

Hal itu disampaikan Dadang dalam Seminar Pra Muktamar di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unisma) pada Senin (23/5).

“Istilah populisme itu istilah yang sangat samar bisa dipakai untuk gerakan politik bisa juga diartikan untuk gerakan agama. Untuk gerakan politik sendiri bisa diasosiasikan dengan gerakan perlawanan rakyat pada oligarki atau kekuasaan," ujarnya.

"Kalau populisme agama yaitu menggunakan jargon identitas untuk mengumpulkan masa sehingga menjadi kekuatan yang diperhitungkan,” imbuh Dadang..

Ia pun menambahkan, wujud populisme agama itu maraknya dakwah-dakwah semacam sosialisasi agama, yang kemudian melahirkan berbagai macam ekspresi keagamaan di masyarakat. 

Berdasarkan surat Al-Hasyr ayat 18 disebutkan, ujar Dadang, fenomena yang akan datang itu ditentukan oleh fenomena yang terjadi hari ini maupun fenomena yang lalu.

Maka dari itu, Allah memberikan pesan pada umat Muslim untuk selalu mengevaluasi perjalanan sekarang maupun mempersiapkan masa yang akan datang. 

“Mungkin masa yang akan datang bagi Muhammadiyah itu akan lebih rumit lagi. Pada abad pertama kita bisa sukses, karena para pengamat luar negeri itu memberi pujian bahwa Muhammadiyah itu adalah organisasi tersukses di dunia,” jelas Dadang. 

Dikatakan Dadang, Muhammadiyah dihadapkan dengan tantangan yang begitu luar biasa di abad kedua. Pada abad pertama, Muhammadiyah mengalami tantangan organik sehingga bangunan hebat seperti kampus, rumah sakit, sekolah, dan lainnya. 

Melihat persoalan Muhammadiyah yang berbeda di abad pertama dan kedua, Guru Besar Sosiologi Agama pada Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini pun mengutip perkataan KH. Ahmad Dahlan yang telah memberi peringatan pada kita bahwa Muhammadiyah yang akan datang sangat berbeda dengan masa kini. 

“Muhammadiyah sekarang ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu dimana saja kamu berada, jadilah guru dan kembalilah ke Muhammadiyah. Jadilah Mister, insinyur dan kembali pada Muhammadiyah,” tutur Dadang. 

Dengan demikian, lanjut dia, sudah sepatutnya gerakan Muhammadiyah responsif terhadap perubahan yang ada sekarang ini. Dia berpesan agar jangan sampai menganggap bahwa dunia ini tetap dan tidak berubah apalagi dalam menyebarkan agama. 

Ikuti berita tentang Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya di Google News. Subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.