PP Muhammadiyah Gelar Sidang Pleno I Muktamar ke-48 Secara Hybrid, Abdul Muti: Ini Pertama Kali Dalam Sejarah

PP Muhammadiyah Gelar Sidang Pleno I Muktamar ke-48 Secara Hybrid, Abdul Muti: Ini Pertama Kali Dalam Sejarah
Pelaksanaan Sidang Pleno I Muktamar Muhammadiyah ke-48 berlangsung secara luring dari UMS, Sabtu (5/11). Foto: muhammadiyah.or.id.

TVMU.TV - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menggelar Sidang Pleno I Muktamar ke-48 secara daring dan luring di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu (5/11).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah telah terbiasa melakukan sidang secara hybrid.

“Hari ini kita melakukan persidangan secara hybrid, maka insyaAllah kita sudah beradaptasi dengan ini, pembahasan dan persidangan akan berjalan lancar. Kalau pun ada kesulitan, kita akan mengatasinya dengan baik,” kata Haedar saat membuka Sidang Sidang Pleno I.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa prosesi Muktamar secara hybrid merupakan hal yang baru bagi Persyarikatan.

Meski demikian, Haedar mengingatkan agar Sidang Pleno I ini mesti dikawal, bermarwah utama, memberikan uswatun hasanah, dan bermanfaat bagi semesta kehidupan.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan Muktamar yang diselenggarakan secara hybrid ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah.

Hal ini merupakan wujud dari paham Islam Berkemajuan yang senantiasa fleksibel dan dinamis dalam merespon perubahan zaman.

“Ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah, kita laksanakan sidang secara hybrid, yaitu online dan offline. Ada ratusan titik lokasi persidangan di seluruh Indonesia, semoga segalanya berjalan lancar,” sebut Mu’ti.

Lalu, Pimpinan Sidang Pleno I Muktamar ke-48 Agus Taufiqurrahman menjelaskan, kegiatan dalam sidang ini hanya mendengarkan tanggapan dari peserta atas materi Muktamar yang telah disiapkan PP Muhammadiyah.

Adapun isi dari materi Muktamar ke-48 meliputi laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal.