Suara Perempuan Dinilai Penting Dalam Pemilu 2024

Suara Perempuan Dinilai Penting Dalam Pemilu 2024
Anggota PP Nasyiatul Aisyiyah 2016-2022, Nurlia Dian Paramita dalam program Gerakan Subuh Mengaji dengan tema 'Pemilu 2024 untuk Siapa?', Kamis (22/12). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, rakyat akan memilih calon Presiden dan Wakil Presiden, calon anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten.

Terkait hal ini, Anggota Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah 2016-2022, Nurlia Dian Paramita berharap kampanye pasangan calon dalam Pemilu 2024 dapat mendekatkan pada kebutuhan masyarakat, narasi produktif, dialogis dengan warga pemilih.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kampanye gagasan ide, bukan adu domba apalagi pendekatan berbasis SARA.

Oleh karena itu, Nurlia meminta penegak hukum tidak perlu segan memberi sanksi diskualifikasi dengan pendekatan administratif kepada mereka yang telah berbuat curang dan merusak tenun persatuan.

“Pada 2019 yang gaungnya besar justru pemilihan presiden, sementara pemilihan legislatif cenderung kurang diperhatikan. Kita harus tanamkan pada masyarakat bahwa dua-duanya baik pilpres maupun pileg sama-sama penting,” ujarnya dalam program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) dengan tema 'Pemilu 2024 untuk Siapa?' pada Kamis (22/12).

Selain itu, Nurlia menilai pentingnya suara perempuan dalam Pemilu 2024. Menurutnya, kehadiran perempuan akan mendorong kebijakan yang inklusif, kontekstual, relevan, serta memberi ruang partisipasi publik dan aktivisme yang setara, bermakna, dan berdampak untuk transformasi sosial lewat kerja bersama berbagai pihak.

“Ini tantangan bagaimana perempuan kalau terlibat dalam sebuah proses, maka kita bisa menegakkan prinsip kita. Apalagi kita di ‘Aisyiyah bagaimana kemudian inklusivitas tercipta di ruang publik,” terangnya.

VIDEO: Pemilu 2024 untuk Siapa?